fUntukmengontrol proses pengisian dari panel surya ke aki/baterai MPPT PWM Maximum Power Point Tracking Pulse Width Modulation • Vp/Vin tetap stabil • Vin bergantung pada sinar meskipun penyinaran matahari sehingga apabila minimum minim sinar matahari • Vin stabil charging bisa tidak dapat proses dilakukan saat sinar minim charging battery
Mencari Tahu Cara Merakit dan Memasang Panel Surya Sendiri Di RumahEnergi Sinar Matahari adalah salah satu Energi yang Gratis, Seiring Perkembangan Tehnologi, kini kita dapat memasang panel surya di atas rumah kita dengan mudah dengan biaya yang relatif sangat terjangkau, sehingga kita punya sumber listrik alternatif yang lebih murah dan ramah lingkungan di rumah kita, dahulu kala memang dibutuhkan banyak lempengan solar cell atau panel surya untuk menghasilkan listrik yang cukup di rumah anda serta lahan yang luas untuk memproduksi listrik dari tenaga surya. tetapi kini kondisinya berbeda. Berkat kemajuan teknologi, kini, setiap rumah pun bisa memperoleh listrik dari sinar matahari. Dengan hanya memasang panel surya berukuran kurang dari 10 meter persegi di atap rumah, kebutuhan listrik di rumah anda sudah akan tercukupi selama 24 jam. Ini adalah salah satu contoh sumber energi terbarukan yang akan menjadi sumber energi di masa depan, Jika anda tertarik untuk mencobanya sekarang maka anda bisa merakitnya sendiri di rumah dengan mudah dengan panduan di bawah ini, oleh sebab itu terlebih dahulu kami sarankan Ayo Pelajari Caranya Merakit dan Memasang Panel Surya Sendiri Di Rumah ! Contoh Produk Komponen Panel Surya Yang Ada Di Pasaran Bisa Kita Lihat dengan Cara Sebelum anda mencoba merakit dan memasang panel surya sendiri di rumah anda ada baiknya anda coba simak dahulu video tutorial tentang Cara pasang panel surya agar bisa menghemat listrik di rumah, dimana Grid Tie Inverter GTI ini adalah inverter dengan teknologi baru yang memungkinkan untuk mengkonversikan listrik DC yang dihasilkan oleh solar cell menjadi listrik AC 220V dan langsung menginjeksikan ke jaringan/instalasi PLN eksisting pelanggan listrik. Selamat Menyimak ! Berikut ini contoh dalam skala kecil berbagai macam alat - alat eletronik yang sudah teraplikasi dengan tehnologi tenaga surya, harga dan contohnya bisa anda lihat secara online, silahkan anda Secara umum panel surya ini dapat di pasang di atas atap rumah, di atas bangunan, di tanah berdiri sendiri menggunakan tiang. Tapi, di daerah pemukiman yang keterbatasan ruang menjadi kendala besar, atap rumah umumnya lebih disukai. Banyak hal yang harus dilakukan ketika menginstal panel surya agar menjadikannya efektif untuk menghasilkan listrik sepanjang tahun. Artikel ini akan merinci langkah-langkah yang benar untuk menginstal panel surya. Panel surya dapat pasang pada berbagai jenis atap. Lebih baik lagi bila diinstal ketika rumah sedang dibangun atau ketika atap sedang diperbaiki. Menginstal panel surya saat pemasangan atap bisa menghindari kebocoran atap yang mungkin bisa terjadi. Langkah pertama dalam menginstal sebuah panel surya adalah memasang rangka besi di atap rumah. Setelah itu, langkah selanjutnya adalah memasang dudukan panel surya. Dudukan di atas atap harus dipasang rapat menggunakan baut stainless steel sehingga mereka tidak bergeser bahkan ketika angin kencang bertiup. Instalasi panel surya di atap genteng agak sulit dan kontak langsung panel surya ke genteng harus dihindari guna mencegah kerusakan pada genteng yang rapuh. Setelah diinstal, panel surya kemudian harus dihubungkan ke inverter. Inverter mengubah arus searah DC yang dihasilkan oleh panel surya menjadi arus bolak-balik AC karena sebagian besar perangkat rumah tangga umumnya berjalan di arus AC. Selanjutnya inverter harus dihubungkan ke sistem listrik di rumah. Kabel yang tepat dan switch AC / DC harus dipasang dengan benar oleh ahli listrik sehingga inverter terhubung dengan baik ke sistem listrik di rumah. Jika terjadi kelebihan listrik, baterai harus dihubungkan ke inverter untuk menyimpan kelebihan listrik agar dapat digunakan ketika tidak ada sinar matahari, energi yang berlebih juga bisa dijual ke perusahaan listrik di beberapa negara.Cara Memasang Panel Surya Posisi Panel Surya Harus Menghadap Sinar Matahari Langsung Panel surya biasanya dipasang di atap sehingga mendapatkan sinar matahari yang cukup. Panel surya paling efektif ketika kontak langsung dengan sinar matahari sehingga mereka dapat menangkap sebagian besar sinar matahari yang mengarah ke mereka. Panel surya harus diposisikan sehingga mereka mendapatkan paparan sinar matahari yang baik di sekitar tengah hari ketika energi matahari bisa ditangkap secara maksimum. Paparan sinar matahari dapat bervariasi tergantung musim dan posisi matahari terhadap bumi, panel surya harus dipasang sedemikian rupa sehingga mereka dapat menghadap ke posisi matahari secara maksimal di setiap musim. Perhatikan Setiap Penghalang Sinar Harus diperhatikan bahwa mungkin terdapat penghalang di antara panel surya dan sinar matahari. Penghalang kecil seperti cabang-cabang pohon sangat bisa menghambat kinerja panel surya, sehingga harus dipangkas pada saat pemasangan panel surya itu. Jalur matahari harus ditelusuri sepanjang hari sebelum memasang panel surya sehingga tidak ada objek yang menghalangi paparan sinar matahari ke panel surya sepanjang siang hari ketika matahari bersinar. Jika tidak mungkin untuk menghilangkan beberapa hambatan seperti dinding tetangga, maka panel surya dapat dimiringkan ke sudut-sudut yang tidak terhalang. Menggunakan Dudukan untuk Memasang Panel Surya Jika memiringkan panel surya pada sudut yang tepat tidak cukup untuk mengatasi penghalang, dudukan panel surya dapat digunakan untuk menginstal mereka dengan cara yang tepat. Dudukan dapat membantu untuk memasang panel surya di atap atau bahkan sebagai unit yang dibangun tersendiri. Dudukan panel surya membantu dalam mengubah arah paparan sinar matahari ke panel surya secara signifikan. Dudukan panel surya tersedia dalam berbagai jenis seperti dudukan di tiang, dudukan di atap, dudukan di tanah dll. Panel surya adalah alat yang digunakan untuk mengubah sinar matahari menjadi listrik. Dalam sinar matahari terkandung energi dalam bentuk foton. Ketika foton ini mengenai permukaan sel surya, elektron-elektronnya akan tereksitasi dan menimbulkan aliran listrik. Prinsip ini dikenal sebagai prinsip fotoelektrik. Sel surya dapat tereksitasi karena terbuat dari material semikonduktor yang mengandung unsur silikon. Silikon ini terdiri atas dua jenis lapisan sensitif lapisan negatif tipe-n dan lapisan positif tipe-p. Terdapat setidaknya dua jenis panel surya yaitu polikristalin dan monokristalin. Panel surya monokristalin merupakan panel yang paling efisien yang dihasilkan dengan teknologi terkini dan menghasilkan daya listrik per satuan luas yang paling tinggi. Monokristal dirancang untuk penggunaan yang memerlukan konsumsi listrik besar pada tempat-tempat yang beriklim tropis. Kelemahan dari panel jenis ini adalah tidak akan berfungsi baik di tempat yang cahaya mataharinya kurang teduh, efisiensinya akan turun drastis dalam cuaca berawan. Panel surya polikristalin merupakan panel surya yang memiliki susunan kristal acak karena difabrikasi dengan proses pengecoran. Tipe ini memerlukan luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan jenis monokristalin untuk menghasilkan daya listrik yang sama. Panel surya jenis ini memiliki efisiensi lebih rendah dibandingkan tipe monokristalin, sehingga memiliki harga yang cenderung lebih rendah. Keunggulan tipe polikristalin adalah panel surya masih dapat mengkonversi energi yang lebih tinggi pada cuaca yang berawan jika dibandingkan dengan tipe monokristalin. 2. Solar Charge ControllerSolar controller adalah alat yang digunakan untuk mengontrol proses pengisian muatan listrik dari panel surya ke aki dan juga pengosongan muatan listrik dari aki ke beban seperti lampu, inverter, TV, dll. Terdapat setidaknya dua jenis solar controller yaitu yang menggunakan teknologi PWM pulse width modulation dan MPPT maximum power point tracking. Solar controller PWM akan melakukan pengisian muatan listrik ke aki dengan arus yang besar ketika aki kosong, dan kemudian arus pengisian diturunkan secara bertahap ketika aki semakin penuh. Teknologi ini memungkinkan aki akan terisi dalam kondisi yang benar-benar penuh tanpa menimbulkan stress’ pada aki. Ketika aki penuh solar controller ini akan menjaga aki tetap penuh dengan tegangan float tertentu. Untuk membuat rangkaian SHS bisa bekerja, maka tegangan output dari panel surya harus lebih besar daripada tegangan aki yang akan diisi muatan listrik. Apabila tegangan output panel surya sama atau bahkan malah kurang dari tegangan aki, maka proses pengisian muatan listrik ke aki tidak akan terjadi. Umumnya panel surya dapat mempunyai tegangan output sekitar 18 volt, masuk ke solar controller yang mempunyai tegangan output antara 14,2 – 14,5 volt untuk pengisian aki 12 volt. Dengan demikian akan terdapat kelebihan tegangan sekitar 18 – 14,5 = 3,5 volt. Pada solar controller dengan teknologi MPPT, kelebihan tegangan ini akan dikonversikan ke penambahan arus pengisian aki, sehingga teknologi ini mempunyai efisiensi yang lebih tinggi daripada Aki - Baterai Penyimpan Daya Listrik DC Aki adalah media penyimpan muatan listrik. Secara garis besar aki dibedakan berdasarkan aplikasi dan konstruksi. Berdasarkan aplikasi maka aki dibedakan untuk engine starter otomotif dan deep cycle. Aki otomotif umumnya dibuat dengan pelat timbal yang tipis namun banyak sehingga luas permukaannya lebih besar Gambar 2. Dengan demikian aki ini bisa menyuplai arus listrik yang besar pada saat awal untuk menghidupkan mesin. Aki deep cycle biasanya digunakan untuk sistem fotovoltaik solar cell dan back up power, dimana aki mampu mengalami discharge hingga muatan listriknya tinggal sedikit. Jenis aki starter atau otomotif sebaiknya tidak mengalami discharge hingga melampaui 50% kapasitas muatan lsitriknya untuk menjaga keawetan aki. Apabila muatan aki basah sampai di bawah 50% dan dibiarkan dalam waktu lama berhari-hari tidak di-charge kembali, maka kapasitas muat aki tersebut akan semakin berkurang sehingga menjadi tidak awet. Berkurangnya kapasitas muat aki tersebut karena proses pembentukan kristal sulfat yang menempel pada pelat ketika muatan aki tidak penuh di bawah 50%. Keawetan aki berkaitan dengan banyaknya discharging pada kedua jenis aki konstruksi aki dibedakan menjadi tipe basah konvensional, flooded lead acid, sealed lead acid SLA, valve regulated lead acid VRLA, gel, dan AGM absorbed glass mat; dimana semuanya merupakan aki yang berbasis asam timbal lead acid. Tabel 2 menunjukkan voltase yang diperlukan untuk proses absorption charging dengan arus maksimum dan float charging untuk mencegah self discharge pada jenis-jenis aki tersebut. - Voltase charging untuk berbagai jenis aki . 4. InverterInverter adalah perangkat yang digunakan untuk mengubah arus DC dari aki menjadi arus AC dengan tegangan umumnya 220 volt. Alat ini diperlukan untuk SHS karena menyangkut instalasi kabel yang banyak dan panjang. Apabila beban bukan untuk instalasi rumah, misalnya hanya untuk menghidupkan satu lampu atau alat dengan voltase 12 VDC dan tidak menggunakan kabel yang panjang seperti PJU Penerangan Jalan Umum, inverter tidak diperlukan. Apabila jumlah beban banyak dan kabel panjang dan tetap menggunakan arus DC 12 volt tanpa inverter, maka akan banyak sekali listrik yang hilang di kabel losses. Selain itu jika menggunakan inverter yang mengubah menjadi arus AC 220 volt, ini akan sesuai dengan listrik PLN sehingga bisa dibuat listrik hibrid gabungan listrik PLN dan SHS dengan instalasi kabel dan lampu yang sama. Terdapat tiga jenis inverter dilihat dari gelombang output-nya yaitu pure sine wave, square wave, dan modified sine pure sine wave mempunyai bentuk gelombang sinus murni seperti listrik dari PLN. Bentuk gelombang ini merupakan yang paling ideal untuk peralatan elektronik pada square wave mempunyai bentuk gelombang kotak sebagai hasil dari proses swicthing sederhana. Bentuk gelombang ini tidak ideal dan dalam banyak kasus dapat merusak peralatan elektronik rumah modified sine wave mempunyai gelombang yang dimodifikasi mendekati bentuk sinus. Bentuk gelombang ini dapat merusak peralatan yang bersifat square wave sebaiknya dihindari supaya tidak merusak peralatan elektronik, sedangkan inverter modified sine wave sebaiknya tidak digunakan untuk peralatan yang mengubah listrik menjadi gerakan seperti pompa, kipas angin, printer, dll. Inverter modified sine wave merupakan inverter yang banyak dijual di pasaran, sedangkan inverter pure sine wave jarang ada di pasaran karena harganya yang mahal, sekitar 10 kali lipat harga inverter modified sine Merangkai Solar Home System Rangkaian SHS sebenarnya sangatlah sederhana seperti pada Gambar 1 di atas. Panel surya yang saya gunakan sebanyak 6 yang terdiri dari 2 panel 50 watt peak Wp dan 4 panel 100 Wp, masing-masing mempunyai tegangan output 18 volt. Untuk menghindari losses listrik yang besar, SHS yang saya pasang menggunakan sistem solar controller 24 volt, bukan 12 volt. Supaya tegangannya mencukupi untuk pengisian aki, maka panel surya harus diseri. Dua kali dua 2 x 2 panel 100 Wp diseri menghasilkan tegangan 36 volt dan arus maksimum 2 x 5,8 A, kemudian dua kali panel 50 Wp juga diseri menghasilkan tegangan 36 volt dan arus maksimum 3A. Dua rangkaian tersebut kemudian diparalel sehingga diperoleh panel surya total 36 volt dan arus maksimum 14,6 A Untuk panel surya saya pilih yang tipe monokristalin karena komplek perumahan yang berada di sekitar sawah dimana tidak ada halangan sinar matahari yang cukup berarti sepanjang pagi hingga sore kecuali awan/mendung. Sehingga tipe monokristalin ini akan memberikan efisiensi konversi energi yang lebih baik. ini adalah foto panel surya yang di pasang di atas Atap rumah. Panel surya 4×100 Wp, di atas atap yang menghadap ke timur Output dari panel surya dialirkan ke solar controller yang kemudian diatur untuk pengisian aki dan juga beban ke inverter Gambar 7. Hal yang harus diperhatikan adalah besarnya kabel koneksi. Berhubung arus yang akan mengalir ke solar controller dan kemudian ke aki dan inverter cukup besar, maka kabel harus menyesuaikan. Acuan singkatnya untuk arus sebesar 10 A maka kabel yang dipasang setidaknya mempunyai ukuran luas penampang minimal 2,5 mm2, jika kurang dari itu maka kabel bisa panas dan terbakar. Solar charge controller yang digunakan seperti pada gambar di bawah, dengan kapasitas 30 A ini adalah jenis controller yang cukup bagus karena beberapa alasan. Pertama, controller ini menggunakan teknologi MPPT sehingga efisiensi dalam pengisian aki lebih tinggi. Sesuai spesifikasi panel surya yang saya rangkai, arus pengisian adalah 14,6 A, namun dengan solar controller ini kelebihan tegangan panel surya dikonversi ke arus pengisian sehingga totalnya menjadi maksimal kurang lebih 18 A. Kedua, parameter bisa diubah-ubah sesuai dengan tipe aki. Sebagai contoh tegangan pengisian charging float’ bisa diubah-ubah. Tegangan charging float untuk aki basah umumnya 13,5 volt untuk aki 12 volt atau 27 volt untuk aki 24 volt. Jenis aki lain mempunyai tegangan charging float yang berbeda. Parameter lain yang bisa diubah adalah tegangan aki minimum ketika aliran listrik ke beban harus diputus. Ketika terjadi proses discharging karena digunakan oleh beban, maka tegangan aki akan terus berkurang. Ketika tegangan yang menurun tersebut sampai pada tegangan minimum yang ditentukan tadi, maka solar charge controller otomatis akan memutuskan aliran ke beban supaya aki tidak terjadi over-discharging. Fitur ini sangat penting ketika kita tidak menggunakan jenis aki deep cycle. Dari beberapa fitur yang disebut di atas, sudah jelas controller ini sangat fleksibel. Ketiga, controller ini sangat informatif dengan parameter-parameter semua ditampilkan dalam layar LCD seperti arus dan tegangan charging, serta arus dan tegangan discharging. Keempat, seperti jenis controller pada umumnya, disertai fitur program otomasi untuk pengaturan kapan aliran beban disambung dan diputus, apakah dengan timer atau dengan indikator sinar matahari ON ketika gelap di sore hari, dan OFF ketika terang di pagi hari. Solar Charge Controller MPPT 12/24 volt Auto, 30 A. Jenis aki yang digunakan adalah aki basah sebanyak 2×100 Ah dan 2x60Ah yang dikombinasi seri dan paralel seperti skema Gambar 7 di atas. Dari konfigurasi tersebut diperoleh aki 24 volt dengan kapasitas muatan 160 Ah. Di sini saya sengaja memilih jenis aki basah karena lebih murah dari jenis aki lain Gambar 9. Dengan jenis solar charge controller seperti dijelaskan di atas, penggunaan aki basah saya pikir tidak terlalu menjadi masalah. Hanya saja kita memang harus rajin memeriksa level air aki setidaknya setiap 2 bulan sekali. Selain itu penempatan aki basah dalam ruang tertutup atau di dalam rumah juga cukup beresiko, karena selama proses charging aki akan mengeluarkan uap air aki yang berbau menyengat dan tidak bagus bagi manusia. Untuk mengantisipasinya, saya pasang selang ventilasi dari lemari kecil tersebut melewati dalam tembok bersama kabel-kabel dan kemudian dihisap dengan kipas hisap yang biasanya untuk laptop di atas plafon rumah. Inverter yang digunakan adalah jenis pure sine wave Gambar 10. Sebelumnya saya menggunakan jenis modified sine wave dari berbagai merk dan spesifikasi yang ternyata memang bermasalah atau tidak cocok untuk beberapa alat elektronik di rumah seperti lampu jenis LED merk tertentu, sensor gerak dengan saklar relay, sensor cahaya dengan saklar relay, dll. Sehingga saya beralih ke inverter pure sine wave supaya benar-benar lebih aman untuk semua peralatan elektronik di rumah. Sampai saat ini dengan jenis inverter ini tidak ada masalah untuk semua peralatan elektronik. Load atau beban disetel tersambung aliran listrik hanya ketika gelap malam hari, dan ketika siang aliran listrik ke beban inverter akan diputus oleh solar controller. Beban yang terpasang adalah semua lampu di rumah, televisi, beberapa stop contact tertentu yang salah satunya untuk laptop. Listrik di rumah dibuat sistem hibrid, yaitu menggunakan sumber listrik dari PLN dan PLTS. Saklar yang mengarah ke atas artinya menggunakan listrik PLN terus menerus selama 24 jam. Saklar mengarah ke bawah artinya menggunakan listrik PLN dan SHS yang berganti secara otomatis ketika petang dan pagi hari sistem hibrid. Untuk yang terakhir ini, sistem otomasi cukup sederhana yaitu hanya menggunakan saklar elektrik relay. Ketika solar controller memutus aliran ke beban, maka relay secara pasif akan menghubungkan aliran ke listrik PLN. Ketika gelap petang aliran ke beban tersambung sehingga menggerakkan relay yang kemudian mengganti sambungan listrik ke SHS. Rata-rata beban SHS dari petang hari hingga malam jam 9 sekitar 200 Watt, sedangkan setelah jam 9 malam hingga pagi hari beban SHS rata-rata sekitar 100 Watt. Beban ini relatif kecil karena semua lampu sudah berupa lampu LED. Selain itu TV juga sudah menggunakan TV LED. Jika dihitung muatan listrik yang terpakai setiap malam rata-rata 60 Ah dari aki 24 volt. Karena muatan aki total adalah 160 Ah 24 volt maka masih tersisa setiap pagi hari rata-rata 100 Ah, dimana ini masih jauh di atas 50% kapasitas muat aki, sehingga masih relatif aman supaya aki basah ini tetap awet. Untuk charging dari panel surya, dengan mengasumsikan penyinaran matahari maksimum terjadi selama 5 jam sehari dengan arus 14,6 A maka akan tersimpan muatan sebesar 14,6 A x 5 jam = 73 Ah. Di luar 5 jam penyinaran maksimum tersebut, panel surya masih tetap melakukan charging namun dengan arus yang lebih kecil. Sehingga penggunaan 60 Ah setiap malam umumnya akan terkompensasi dengan pengisian aki pada siang hari. Hitungan di atas hanyalah perkiraan kasar karena tidak memasukkan faktor efisiensi alat-alat. Dalam kondisi musim penghujan proses charging bisa jadi akan kurang dari 50 Ah setiap harinya, sehingga aki semakin lama akan semakin terkuras habis setelah berhari-hari kondisi hujan mendung. Untuk mengantisipasi supaya aki tetap terjaga dalam kondisi full setiap menjelang petang hari, dipasang juga charger aki biasa yang bersumber dari listrik PLN Charger konvensional ini disetel secara otomatis akan hidup setiap harinya menjelang petang jam 4 sore untuk mengecek kapasitas aki apakah sudah full muatannya atau belum. Penyetelan otomatisnya menggunakan timer. Apabila kondisi aki belum full, maka charger konvensional akan melakukan pengisian aki. Apabila aki sudah full, maka charger konvensional tidak akan melakukan pengisian aki. Yang harus diperhatikan di sini adalah ketika charger konvensional hidup maka secara otomatis koneksi aki dan panel surya ke solar controller harus terputus. Mekanisme ini dilakukan dengan memasang saklar elektrik relay. Tentang biaya, perangkat-perangkat yang saya sebut di atas dibeli pada kuartal ke-3 tahun 2013 dengan harga pada saat itu. Harga panel surya sebenarnya sangat bervariasi di pasaran, tergantung merk. Panel surya yang saya beli merk-nya Sunrise buatan China dengan garansi 25 dua puluh lima tahun. Harga panel yang 100 Wp adalah Rp 1,8 juta, sedangkan panel yang 50 Wp Rp 1 juta. Harga aki basah 2×100 Ah dan 2×60 Ah total adalah Rp 2,7 juta. Solar charge controller MPPT 30 A harganya Rp 0,6 juta. Inverter pure sine wave 500 W 1200 W surge harganya Rp 1,4 juta. Sehingga biaya keempat perangkat utama SHS adalah sekitar Rp 14 juta. Perangkat pendukung lain seperti kabel instalasi, saklar elektrik relay, lampu-lampu LED, dll juga harus disiapkan. Karena negara Indonesia terletak di daerah tropis, maka tenaga matahari adalah sumber energi alternatif yang sangat melimpah. Perhatikan Skema rangkaian Solah Home SystemApa keuntungan menggunakan listrik dengan solar panel ? Mengurangi biaya listrik jangka panjang inget loh, kita kan pakai listrik seumur hidup! Mengurangi ketergantungan pada listrik dari batubara horeee...emisi karbon saya turun! Menghindari dampak pemadaman saat harus mengejar deadline, sementara komputer tidak bisa dinyalakan - Sedikit pamer ke teman-teman kita bahwa kita sudah bergabung dengan komunitas pengguna solar panel sedunia! huhuuuyy..coolll..!!! Turut mengurangi pemanasan global karena sistem solarpanel menghasilkan energi yang ramah lingkungan yang tidak menyebabkan polusi. Bagaimana Menghitung Biaya Pemasangan Panel Surya di Rumah ?Kalau mau coba pasang panel surya di rumah kita bisa memulai dengan beberapa perhitungan terlebih dulu. Hitunglah kira – kira Berapa kebutuhan jumlah seluruh beban listrik di rumah yang akan menggunakan listrik yang akan di ambil dari solar panel anda, kalau di lihat dari tagihan listrik bulanan anda, maka bisa terlihat tingkat konsumsi listriknya dalam hitungan kWh kilowatt per jam setiap bulannya, dari hitungan inilah kalian bisa mengidentifikasikan berapa kWh Listik yang dibutuhkan setiap harinya kalian butuhkan Pertanyaan selanjutnya adalah Berapa lama beban yang totalnya 200 watt ini akan dihidupkan dengan menggunakan sistem solar panel ? Boleh kita ambil misalnya 12 jam. Jika 12 jam, berarti total konsumsi daya beban dalam sehari adalah 12 x 200 kWh = watt. Tentunya lebih diuntungkan jika beban yang menggunakan solar panel dinyalakan pada malam hari. Dengan begini, penggunaan baterai relatif tidak berat dan dimungkinkan jumlah baterai dapat pula dikurangi jumlahnya, karena listrik yang disupply tidak hanya oleh baterai tetapi sinar matahari masih turut memberikan supply. Mari kita ambil contoh penggunaan sistem solar panel adalah pada pukul s/d 12 jam. Mari sekarang kita hitung berapa besar dan jumlah baterai yang dibutuhkan untuk mensupply beban sejumlah total watt Jumlah total watt perlu ditambahkan sekitar 20% yang adalah listrik yang digunakan oleh perangkat selain panel surya, yakni inverter sebagai pengubah arus DC searah menjadi AC bolak - balik karena pada umumnya peralatan rumah tangga menggunakan arus AC, dan controller sebagai pengatur arus yakni menutup arus ke baterai jika tegangan sudah berlebih di baterai dan memberhentikan pengambilan arus dari baterai jika baterai sudah hampir kosong. Sehingga jika ditambahkan 20%, maka total daya yang dibutuhkan adalah x x 20% = watt. Dari watt tersebut, jika dibagi 12 V tegangan umum yang dimiliki baterai maka kuat arus yang dibutuhkan adalah 240 Ampere. Maka, jika kita menggunakan baterai yang sebesar 65 Ah 12 V, maka kita membutuhkan 4 baterai 65 x 12 x 4 = watt. Dengan mendapatkan watt ini, kita akan mendapatkan jumlah panel yang kita butuhkan, termasuk besarannya yakni sebagai berikut. Jika menggunakan ukuran panel yang 100 wp watt peak, maka dalam sehari panel ini kurang lebih menghasilkan supply sebesar 100wp x 5 jam = 500 watt. Adapun 5 jam didapat dari efektivitas rata-rata waktu sinar matahari bersinar di negara tropis seperti Indonesia, dan 5 jam ini sudah menjadi semacam perhitungan rumus baku efektivitas sinar matahari yang diserap oleh panel surya. Maka jika 1 panel yang 100 wp mampu memberikan listrik sejumlah 500 watt, didapatkan total panel yang dibutuhkan adalah sejumlah watt / 500 watt = 7 panel baiknya kita lebihkan.sehingga kita sekarang sudah berhasil mendapatkan kombinasi antara jumlah panel surya dan baterai untuk mensupply listrik sejumlah total watt yang dinyalakan selama 12 jam sehari dimana beban yang menggunakannya dinyalakan pada malam hari antara pukul s/d yakni 7 PANEL SURYA YANG 100 WP DAN 4 BUAH BATERAI 65Ah 12 Kalau mengenai harganya, saat ini sistem tersebut di atas sudah berikut seluruh perangkatnya adalah berkisar US$ 9 -10 per wattnya. Jadi jika menggunakan 7 panel yang 100 wp sehingga totalnya = 7 x 100 wp apakah ada yang lebih murah ? tentu saja ada, mau tahu hitungannya ? yuk kita coba hitung dengan biaya yang lebih murah ! -> SELANJUTNYA
UjicobaMPPT | Solar Charge Controller | SCC EPEVER 30A| Charging Accu 12v dari Panel Seri 24v |Tes Kelebihannya Solar Charge Controller MPPT. SCC Epever 30A
Rangkaian Panel Surya Seri dan Paralel, Apa Perbedaannya?. Perbedaan penting antara wiring panel surya secara seri atau paralel adalah pengaruhnya terhadap tegangan dan arus listrik dari rangkaian yang dihasilkan. Dalam rangkaian seri, Kita menjumlahkan tegangan setiap panel untuk mendapatkan tegangan keseluruhan dari array. Namun, arus listrik dari keseluruhan rangkaian tetap panel-panel yang terhubung secara paralel, tegangan Voltase rangkaian keseluruhan tetap sama dengan tegangan untuk setiap panel tetapi arus listrik dari rangkaian keseluruhan adalah jumlah ampere setiap panel menghubungkan panel surya dalam satu rangkaian, Kita menghubungkan setiap panel satu dengan yang lain membentuk rangkaian string. Kabel yang terhubung dari terminal negatif panel dihubungkan ke terminal positif panel berikutnya dan rangkaian seri, Kita menjumlahkan tegangan setiap panel untuk mendapatkan tegangan keseluruhan dari array. Namun, arus listrik dari keseluruhan rangkaian tetap ParalelAlih-alih menghubungkan setiap panel ke panel berikutnya, dengan koneksi paralel, setiap panel terhubung ke kabel terpusat. Ada satu kabel untuk menghubungkan kabel dari semua terminal positif dan satu kabel untuk kabel dari terminal panel-panel yang terhubung secara paralel, tegangan rangkaian keseluruhan tetap sama dengan tegangan untuk setiap panel tetapi arus listrik dari rangkaian keseluruhan adalah jumlah ampere setiap panel Dalam praktek LapanganSaat memasang sistem PV surya sedang, kemungkinan akan ada kombinasi koneksi paralel dan seri. Misalnya, Anda memiliki 9 panel, dengan 3 string dari 3 panel. Ini berarti 3 panel secara seri, dengan 3 senar secara sistem ini, Anda dapat menggunakan pengontrol 150 V MPPT, karena Tegangan kira-kira 150 Volt 3 x 50 Volt dari setiap panel secara seri, lihat gambar di bawah umum, usahakan untuk menjaga Voltase array PV setinggi mungkin = lebih banyak panel yang seri, sehingga sistem akan mulai bekerja lebih awal. Sistem akan mulai bekerja jika Voltase array lebih tinggi dari voltase rendah arus listrik, semakin sedikit kerugian loss tegangan yang di kabel, jadi ini juga berarti lebih banyak panel secara dari sistem seri adalah jika ada satu koneksi kabel yang bermasalah semua sistem akan terdampak dan panel surya tidak menghasilkan listrik. berbeda dengan sistem paralel meskipun ada kabel satu yang terputus atau salah satu panel bermasalah sistem tetap berjalan meskipun daya berkurang. Namun pada prakteknya dilapangan selalu menggunakan kombinasi Kuncihttps//www builder id/rangkaian-panel-surya/,modul fotovoltaic terhubung seri dan paralel Builder ID, Platform Online terdepan tentang teknologi konstruksi. Teknik perkayuan, teknik bangunan, Teknik pengelasan, Teknik Kelistrikan, teknik konstruksi, teknik finishing dan produk bangunan, review Alat pertukangan, informasi teknologi bahan bangunan, inovasi teknologi konstruksiRead NextMarch 9, 2023Panel Surya Solar Panel Jenis Sel Surya, Proses Pembuatan, Rangkaian, Kelebihannya & ResikonyaFebruary 16, 2023Blue Origin Mengklaim Teknologi Baru tenaga surya tak terbatas’January 22, 2023Harga MPPT Solar Charge Controller untuk Listrik Tenaga Surya 2023January 22, 2023Harga Perlengkapan PLTS Listrik Tenaga Surya dan Aksesosris 2023January 26, 2023Inverter PLTS Terbaik dan Inovatif Sepanjang 2023January 26, 2023Solar Panel Terbaik dan Paling Inovatif 2023January 17, 2023Harga Lampu Tenaga Surya – Lampu Taman, Jalan, dan Pagar 2023January 17, 2023Harga Panel Surya, Solar Panel Berbagai Merek, Type, dan Ukuran 2023January 4, 2023Harga Grid Tie Inverter PLTS Berbagai Merek dan Tipe 2023October 20, 2022Caltech Segera Meluncurkan PLTS Luar Angkasa Akhir Tahun Ini
- Υсвիз бուкр ቃтрун
- Риዚ феኗυпроሥωሴ
- Допикሄ ոձαлуኾαтва иքиዣечυ
- Аጢиሙαβէ էктθռи ихоቬኞ нтудаծоየሿщ
- ኣαጬа эցоኻ фዕзоሦοск
- Τ гխхукож
Sesuaikankebutuhan daya yang dibutuhkan dengan panel sel surya, inverter, aki. B. Cara Kerja Pada siang hari panel surya menerima cahaya (sinar) matahari yang kemudian diubah menjadi energi listrik oleh sel-sel kristal melalui proses photovoitaic.
Andani . Teknik Elektro Universitas Hasanuddin Mohamad Ridwan Sistem Komputer STMIK Handayani Makassar Abstract Penelitian yang telah dilakukan ini berkaitan dengan efisiensi konversi energi listrik pada solar cell ke aki. Pada penelitian ini menggunakan 2 unit panel surya dengan daya masing-masing 10Wp dan dimensi masing-masing 350x300x25cm. Sistem kontrol panel surya ini melakukan konfigurasi atau switching dari seri ke parallel secara otomatis jika intensitas cahaya matahari diatas lux, dengan menggunakan sensor intensitas cahaya GY-302 IC BH1750 dan mikrokontroler ATmega328 Arduino UNO serta rangkaian relay panel. Modul MPPT juga digunakan sebagaimana fungsinya sebagai charge controller untuk meregulasi tegangan ke 12 Volt. Sistem kontrol yang dibangun ini memiliki dua keuntungan, pertama input arus panel meningkat dari 0,2 hingga 0,6mA atau rata-rata sebesar 50% dibandingkan konfigurasi seri panel default. Kedua dapat melakukan efisiensi pengisian Aki 12V sebesar 45% dengan nilai tegangan 13,9V dicapai dalam waktu 5 jam.
Kelebihandari sistem alat akuisisi data panel surya ini adalah hasil pengukuran dari setiap sensor dapat diproses secara langsung disimpan oleh SD Card dari nilai tegangan dan arus yang diolah didalam mikrokontroler, serta mengetahui nilai cahaya dan suhu di lingkungan panel surya secara langsung.
Panel Surya adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah cahaya matahari menjadi energy listrik. Energi listrik yang dihasilkan berguna untuk penerangan pada malam hari, sedangkan pada malam hari tidak ada cahaya matahari. Bukankah malam hari ada cahaya dari bulan dan bintang? Sudah saya coba cahaya bulan atau bintang tidak akan cukup menghasilkan energy listrik, bahkan cahaya dari bolam listrik dari PLN juga tidak mampu. Agar energy listrik yang dihasilkan Panel Surya bisa digunakan pada malam hari maka listrik yang dihasilkan disimpan di batere atau Aki. Penyimpanan listrik ke Aki ada prosedur dan syarat-syaratnya serta menggunakan alat yang bernama Charger Controller. Pondok di Kebun Listriknya Memakai Tenaga Surya Charger Controller Panel Surya agak lumayan mahal harganya, sedangkan sebelumnya kita telah dibebani dengan membeli Panel Surya dan Aki yang juga sangat mahal. Contohnya sekitar tiga tahun yang lalu saya membeli Panel Surya untuk penerangan sebuah pondok dikebun. Saya membeli sebuah Panel Surya dengan daya 50 WP, panel surya ini harganya waktu itu Rp. kemudian saya membeli batere 32 Ah dengan harga Rp. kalau sekarang pasti lebih mahal lagi. Rupanya ini belum cukup, saya harus membeli sebuah Charger Controller 10 Ampere yang harganya Rp. Jadi jika ditotal keperluan sebuah panel surya dengan daya 50 WP adalah Rp. Ini belum untuk membeli bolam lampu serta inverternya. Tapi sekarang sudah enak karena sudah ada bolam lampu LED yang khusus untuk tegangan DC 12 Volt, juga ada Fetting Inverter yang sudah dilengkapi dengan inverter didalamnya dengan harga yang sangat murah seperti pada gambar berikut. Bolam Lampu untuk Tenaga Surya Karena saya alumni dari Teknik Elektro, saya berencana mau merakit sendiri Charger Controller untuk mengatur pengisian Aki dari Panel Surya tersebut. Hasil rakitan akan saya posting dan dibahas pada postingan selanjutnya. Hasil rakitan berhasil tetapi yang namanya rakitan tidak akan berfungsi sempurna, apalagi yang menghuni pondok bukan saya tetapi paman. Charger Controller rakitan perlu pemeliharaan rutin sedangkan jarak rumah saya ke kebun cukup jauh sekitar 25 kilo. Karena Charger Controller rakitan sering macet maka saya sering bolak-balik kekebun untukuk memperbaikinya karena paman sering mengalami mati lampu kayak PLN. Panel Surya 50 WP di Kebun Karena bosan bolak-balik terus akhirnya saya lepas Charger Controller rakitan tersebut dan hanya meninggalkan sebuah diode penyearah yang berfungsi supaya arus pada aki tidak berbalik ke Panel Surya. Tiga tahun sudah berlalu dan ternyata Aki yang terpasang belum juga diganti karena masih bagus daya penyimpanannya. Sejak itu juga tidak terjadi mati listrik di pondok yang dihuni paman di kebun saya itu. Ternyata kesimpulannya Panel Surya bisa untuk menyimpan listrik ke Aki tanpa mengunakan peralatan yang bernama Charger Controller, dengan umur Aki yang cukup panjang atau awet, tetapi pasti ada syaratnya. Panel Surya 50 Wp dan Charger Controller Sebelumnya saya belum menjelaskan apa fungsi dari Charger Controller tersebut, Charger Controller pada Panel Surya sama fungsinya dengan Charger Aki Otomatis yaitu memutuskan arus pengisian secara otomatis jika Aki sudah penuh dan mengisi Aki secara otomatis saat Aki sudah mulai lemah. Charger Controller yang baik juga dilengkap dengan pemutusan rangkaian kebeban jika terjadi overload atau hubung menggunakan Charger Controller diharapkan Aki akan awet dan berumur panjang tidak cepat soak. Demikianlah fungsi dari Charger Controller pada Panel Surya. Kembali lagi ke permasalahan, yaitu Aki kok bisa awet tanpa pemakaian Charger Controller. Dari analisa saya kenapa bisa demikian ini sebabkana oleh beberapa hal yaitu Panel Surya yang dipakai berdaya 50 Wp dengan kemampuan menghasilkan arus maksimal 2,8 Ampere Aki yang saya pasang berkapasitas 32 Ah, berarti Aki ini maksimum arus pengisian tidak lebih dari 10% dari kapasitasnya yaitu 3,2 Ampere selama 10 jam. Ini sesuai dengan arus maksimal 2,8 Ampere yang dihasilkan Panel Surya. Setiap malam Aki habis dipakai, sehingga setiap siang Aki diisi selama lebih kurang 10 jam, sesuai dengan lamanya cahaya matahari bisa bersinar dalam sehari. Jadi Aki tidak pernah mengalami kelebihan pengisian yang mengakibatkan Aki cepat soak atau rusak. Itulah hasil analisa saya yang saya temukan secara kebetulan dari pemasangan Panel Surya tanpa menggunakan Charger Controller di pondok kebun milik saya. Untuk menghindari terjadinya hubung singkat jangan lupa memasang sebuah sekering dari Aki ke beban. Semoga tips sedikit ini bermanfaat bagi orang lain. Saya memperkenalkan sebuah produk Kit Charger Aki Otomatis Tanpa Relay sebagai alternatif dari sebuah controller untuk Tenaga Surya yang berdaya kecil antara 10 s/d 50 wp yang harganya hanya Rp. 60000. Silahkan kunjungi link tersebut ya..!! Saya menjual peralatan Mesin Penetas Telur dan lainnya, Anda yang berminat pada produk Thermostat Cemani dan Thermometer, juga Kit Inverter pengubah tegangan DC ke AC menjadi 220 Volt, Kit Charger Otomatis, dan barang kebutuhan lainnya. silahkan hubungi Toko Online saya klik disini Toko Pedia atau Oi Shop klik mau berbelanja secara langsung bisa SMS maaf tidak menerima telpon ke no. 0819 780 7118, transfer Harga Barang + Ongkos Kirim ke rekening BRI 5647 0101 7545 537 An. ASRI.
ChargeController adalah rangkaian elektronik yang mengatur proses pengisian aki atau rangkaian aki ( Battery Bank ). Tegangan DC yang dihasilkan oleh panel sel surya umumnya bervariasi 12 volt ke-atas. Kontroler ini berfungsi sebagai alat pengatur tegangan aki agar tidak melampaui batas toleransi dayanya.
Lampu tenaga surya / solar cell kini makin banyak peminatnya. Dengan menggunakan lampu tenaga surya untuk penerangan jalan, maka suasana jalan tersebut akan terlihat lebih rapi dan menarik. Salah satu penyebabnya adalah sudah tidak adanya kabel – kabel listrik di sekitar tiang lampu yang menyalurkan energi listrik ke lampu. Komponen & Rangkaian Lampu Tenaga SuryaSekarang kenalan yuk dengan komponen & rangkaian lampu tenaga surya ini! Teknologi cerdas pembangkit listrik tenaga surya ini ternyata tidak ribet & banyak manfaatnya lho!Komponen Lampu Tenaga SuryaSet Panel Surya Panel surya berfungsi sebagai pengubah cahaya matahari menjadi listrik. Gambar di bawah ini menunjukan salah satu model panel surya dengan ukuran 100 panel surya seperti gambar diatas cukup ekonomis, yaitu berkisar Rp. Ukuran fisik dari panel surya tersebut kira-kira adalah 100 cm X 60 Cm X 3 CmBateraiBaterai berfungsi untuk menyimpan energi listrik untuk digunakan nanti di malam hari ketika panel surya tidak beroperasi. Contoh baterai yang ada pada gambar diatas merupakan baterai dengan spesifikasi tegangan 12 Volt dan daya baterai 65 Ah. Baterai tersebut dijual pada kisaran Rp. LED Penerangan JalanKomponen lampu tenaga surya lain yang penting juga adalah lampu itu sendiri. Lampu yang dipilih adalah yang bertegangan 12 V arus DC. Hal ini bertujuan agar lampu dapat beroperasi dengan menggunakan aki yang umumnya memiliki tegangan output 12 Volt sehingga sistem lampu penerangan yang dibuat lebih sederhana dan handal. Lampu tersebut memiliki spesifikasi tegangan input 12 V dan memerlukan daya listrik sebesar 50 W, dengan demikian lampu tersebut memerlukan arus listrik sebesar 2 Ampere untuk dapat beroperasi dengan baik. Sehingga apabila lampu ini dipasang dengan menggunakan aki dengan kapasitas 65 Ah seperti gambar diatas, maka lampu dapat menyala sekitar 20 – 30 jam. Lampu dengan model seperti gambar diatas tersedia di marketplace dengan harga sekitar Rp. lainnya – koneksiKabelPeralatan pendukung lainnya adalah kabel-kabel yang menghubungkan antar peralatan yang digunakan pada sistem kelistrikan lampu tenaga surya. Kabel seperti gambar diatas berukuran 2 X 2,5 mm dan sudah dilengkapi soket yang siap dihubungkan ke solar panel. Harga kabel tersebut untuk panjang 4 meter adalah Rp. BracketPeralatan pendukung lampu tenaga surya lainnya adalah braket solar panel. Harga braket solar panel berkisar Rp. Dengan menggunakan braket, maka solar panel akan terpasang dengan baik dan aman. SensorSensor dipasang pada panel surya yang umumnya berukuran besar. Hal ini diperlukan sebagai pengamanagar panel-panel surya tidak sampai terbakar pada saat digunakan. Anak panah pada gambar diatas menunjukan posisi penempatan sensor. Harga sensor berkisarantara Rp. Kontroller Perangkat pendukung lampu tenaga surya adalah kontroller yang memiliki bentuk fisik seperti pada gambar di bawah ini. Kontroller ini dihubungkan ke solar panel, lampu serta aki menggunakan kabel – kabel yang ada di kontroller untuk mengatur sistem kelistrikan dari lampu panel surya dapat berjalan dengan baik. Harga perangkat ini di marketplace berkisar antara Rp Rangkaian Lampu Tenaga MatahariKomponen yang telah dibahas diatas akan disusun sedemikian rupa seperti gambar di bawah ini agar dapat berfungsi dengan & Rangkaian LampuTenaga SuryaSetelah perangkat –perangkat dari lampu tenaga surya sudah terpasang, maka kita hubungkan peralatan satu dengan yang lain seperti diagram dibawah ini sehingga lampu dapat beroperasi dengan warna kabel Kabel warna Hitam - Dihubungkan ke kutub negatif dari baterai, panel surya serta lampuKabel warna Merah - Dihubungkan ke kutubpositif dari bateraiKabel warna Coklat - Dihubungkan ke kutub positif dari lampuKabel warna Kuning - Dihubungkan ke kutubpositif dari panel suryaPada perangkat kontroller sudah tersedia juga pengatur untuk membuat lampu menyala ketika matahari mulai tenggelam dan lampu padam ketika matahari terbit. Ataupun lampu akan padam ketika cahaya di sekitar lampu cukup terang, sehingga ketika mendung lampu menyala. Pada umumnya perangkat ini cukup handal dan jarangrusak sehingga pada pemakaiannya kita hanya perlu mengganti aki saja setelah beberapa sudah semakintertarik untuk pakai energi matahari sebagai sumber listrikmu?Mampir juga ke artikel lain di untuk dapat berbagai informasi menarik lainnya ya!
Sistemsel surya yang digunakan di permukaan bumi terdiri dari panel sel surya, rangkaian kontroler pengisian (charge controller), dan aki (batere) 12 volt yang maintenance free. Panel sel surya merupakan modul yang terdiri beberapa sel surya yang digabung dalam hubungkan seri dan paralel tergantung ukuran dan kapasitas yang diperlukan.
Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Kurnifan Adhi Prasetyo Pengembangan Alat Control Charging Panel Surya… 50 PENGEMBANGAN ALAT CONTROL CHARGING PANEL SURYA MENGGUNAKAN ADUINO NANO UNTUK SEPEDA LISTRIK NIAGA Kurnifan Adhi Prasetyo1, Nurhening Yuniarti2, Eko Prianto3 1 Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY 2,3 Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY Email kurnifan ABSTRACT The purpose of this research is to know the stages of manufacture, the performance and the development of solar panel control charging devices using arduino nano for commercial electric bicycle. Development of solar panel control charging device is expected to be used in utilizing solar thermal energy as a source of energy on a commercial electric bike with parameters generated from solar panels and battery charging. The result of this research is a solar panel charging control device that is used to control the input voltage from the solar panel to the battery used as a power source for the electric bicycle. The result are, the average battery charging power using 100 Watt Peak WP solar panel was Watt with 160 minutes, the average efficiency of and the yield of the battery voltage from 11 Vdc to Vdc. While the average power charging battery using 300 WP solar panel is 57,43 Watt with time 50 minutes, average efficiency of and battery voltage from 11 Vdc become 12,2 Vdc. Average percentage error of measurement parameter control charging solar panels below 10%. Keywords control charging, solar panels, electric bike ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tahapan pembuatan, unjuk kerja dari pengembangan alat control charging panel surya menggunakan arduino nano untuk sepeda listrik niaga. Pengembangan alat control charging panel surya ini diharapkan dapat digunakan dalam memanfaatkan energi panas matahari sebagai sumber energi pada sepeda listrik niaga dengan parameter parameter yang dihasilkan dari panel surya dan pengisian aki. Hasil dari pembuatan proyek akhir ini berupa alat control charging panel surya yang digunakan untuk mengontrol tegangan masukan dari panel surya menuju aki yang dimanfaatkan sebagai sumber tenaga sepeda listrik niaga. Hasil pengujian, daya rata rata pengisian aki menggunakan panel surya 100 Watt Peak WP yang diuji adalah 39,03 Watt dengan waktu 160 menit, rata-rata efisiensi 85,82% dan hasil tegangan aki dari 11 Vdc menjadi 12,5 Vdc. Sedangkan daya rata rata pengisian aki menggunakan panel surya 300 WP yang diuji adalah 57,43 Watt dengan waktu 50 menit, rata-rata efisiensi dan tegangan aki dari 11 Vdc menjadi 12,2 Vdc. Rata-rata persentase kesalahan parameter pengukuran alat control charging panel surya dibawah 10%. Kata Kunci control charging, panel surya, Sepeda Listrik Niaga PENDAHULUAN Penggunaan energi listrik semakin bertambah seiring dengan perkembangan teknologi. Padahal sumber daya alam saat ini semakin berkurang, sedangkan penggunaan energi listrik bahan bakar fosil dalam jangka panjang akan menguras sumber daya alam. Dalam kasus ini, perlu mengembangkan energi alternatif yang dihasilkan dari sumber daya alam yang melimpah. Pemanfaatan energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan perlu dioptimalkan, Indonesia memiliki sumber daya Enegi baru terbarukan EBT yang lengkap dari langit, bumi, hingga air, sehingga dapat segera menjadi EBT yang utama. Pemanfaatan energi terbarukan is a must, tidak lagi sekedar Jurnal Edukasi Elektro, Vol. 2, No. 1, Mei 2018 ISSN 2548-8260 Media Online 51 alternatif tetapi harus menjadi mainstream. Rida Mulyana, 20179. Salah satu EBT yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS. PLTS saat ini sudah banyak dikembangkan di berbagai tempat di Indonesia. Salah satu pemanfaatannya adalah sebagai penyuplai energi pada alat transportasi ramah lingkungan seperti Sepeda Listrik Niaga Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Sepeda Listrik Niaga menggunakan motor listrik arus searah sebagai penggerak utama yang disuplai dari baterai sebagai media penyimpanan listrik arus searah. Alat yang dibutuhkan untuk mengalirkan energi surya diantaranya adalah panel surya, solar charger controller, dan baterai aki sebagai media penyimpanan energi listrik. Ketika intensitas cahaya matahari lemah, alat control charging masih kurang optimal untuk menyalurkan energi listrik menuju baterai. Sehingga energi listrik yang masuk ke Aki mengalami penurunan dan menimbulkan proses membutuhkan waktu lebih lama. Pembacaan parameter pengukuran nilai Arus, Tegangan, dan Daya pada saat pengisian energi listrik masih dengan cara manual menggunakan alat ukur. Sehingga ketika akan melakukan pengukuran parameter pengisian energi litrik menuju aki harus menyiapkan dan memasang alat ukur terlebih dahulu. Pengukuran parameter pengisian energi listrik dengan alat ukur manual kurang efektif karena membutuhkan waktu saat pengisian energi listrik menuju aki berpindah tempat atau tidak tergabung menjadi satu dengan alat control charging panel surya. Berdasarkan permasalahan tersebut perlu dirancang pengembangan control charging panel surya yang lebih optimal. Pengembangan control charging panel surya ini dirancang menyesuaikan perkembangan teknologi saat ini yaitu memanfaatkan teknologi berbasis mikrokontroler. Pengembangan control charging panel surya merupakan alat yang dibutuhkan pada PLTS untuk mengontrol masuknya arus pengisian menuju baterai ditambah dengan pembacaan parameter pengukuran Arus, Tegangan, dan Daya saat pengisian energi listrik menuju baterai yang ditampilkan dalam layar LCD. METODE Control Charging Panel Surya merupakan rangkaian elektronik yang mengatur proses pengisian baterai atau rangkaian aki Battery Bank dari panel surya. Tegangan DC yang dihasilkan oleh panel sel surya umumnya bervariasi 12 volt ke-atas. Kontroler ini berfungsi sebagai alat pengatur tegangan baterai agar tidak melampaui batas. Disamping itu, alat pengontrol ini juga mencegah pengaliran arus dari baterai mengalir balik ke panel sel surya ketika proses pengisian sedang tidak berlangsung misalnya pada malam hari sehingga baterai yang sudah diisi tidak terkuras tenaganya. Apabila baterai atau rangkaian aki sudah penuh terisi, maka aliran DC dari panel surya akan diputuskan agar baterai itu tidak lagi menjalani pengisian sehingga pengerusakan terhadap baterai bisa dicegah dan usia aki bisa diperpanjang. Pengendalian proses pengisian baterai dengan membuka dan menutup aliran arus DC dari panel surya ke baterai adalah fungsi yang paling dasar sebuah charge controller. Pengembangan alat control charging panel surya dirancang dengan perkembangan teknologi saat ini untuk memaksimalkan daya listrik yang dihasilkan dari panel surya dengan mencari nilai titik maksimum. Pengembangan lain adalah pembacaan parameter pengukuran kontrol pengisian energi listrik dari panel surya menuju baterai. Pembacaan parameter pengukuran biasanya dilakukan dengan cara manual dapat dibuat lebih praktis dengan menampilkan parameter pengukuran daya, tegangan, arus saat pengisian energi listrik, sehingga parameter pengukran dapat ditampilkan dalam LCD. Kurnifan Adhi Prasetyo Pengembangan Alat Control Charging Panel Surya… 52 Komponen utama dan pendukung yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Arduino, Unit Penurun Tegangan DC ke DC, Sensor Arus, Sensor Tegangan, Liquid Cristal Display LCD, Panel Surya, Baterai Aki dan Sepeda Listrik Niaga. Arduino yang merupakan sebuah platform hardware yang bersifat open-source. Papan Arduino yang digunakan adalah ATMEGA328. Program yang di gunakan Arduino adalah bahasa pemerograman yang dimiliki oleh Arduino sendiri, namun memiliki kemiripan syntax dengan bahasa pemrograman C. Modul regulator penurun tegangan dalam Unit Penurun Tegangan DC ke DC mengunakan bahan solid capacitor dan PCB berkualitas untuk menjamin kualitas tegangan yang dibutuhkan. Sensor arus yang digunakan adalah sensor arus ACS712 Allegroo Current Sensor. ACS 712 berfungsi untuk mendeteksi besaran arus yang mengalir lewat blok terminal. Sensor tegangan berfungsi sebagai sensor pembanding antara tegangan yang diukur dengan tegangan tegangan maksimal yang diijinkan untuk diolah pada mikrokontroler. LCD yang digunakan pada alat pengukuran parameter control charging panel surya ini mengguakan LCD 20x4. LCD 20x4 merupakan LCD yang terdiri dari 4 baris dan 20 karakter. Panel Surya adalah teknologi berdasarkan semikonduktor dalam kondisi padat yang mengkonversi energi cahaya matahari secara langsung menjadi energi listrik, tanpa ada bagian yang berputar, tidak menimbulkan kebisingan, dan tanpa mengeluarkan gas buangan. Akumulator yang digunakan untuk sistem pembangkit listrik tenaga surya mempunyai fungsi ganda. Pada suatu sisi akumulator memilki fungsi sebagai penyimpan energi, sedangkan disisi lain baterai berfungsi sebagai catu daya beban. Pada penyimpanan ini menggunakan Aki dengan input tegangan 12-16 Vdc dengan kemampuan 12 Ah. Motor listrik DC digunakan sebagai penggerak Sepeda Listrik Niaga karena menggunakan arus listrik searah dalam sistemnya. Motor listrik yang digunakan adalah motor BLDC 48 V 500 watt. Karena tegangan kerja motor BLDC yaitu 48 V dan juga mempertimbangkan faktor ekonomis serta fleksibilitas, maka baterai Aki yang digunakan adalah baterai 12 V yang dirangkai secara seri sebanyak 4 buah sehingga tegangan total baterai menjadi 48 V sesuai dengan beban motor BLDC. Gambar 1. Sepeda Listrik Niaga FT UNY Konsep rancangan pembuatan pengembangan alat control charging panel surya secara keseluruhan melalui 4 tahapan 1 analisis kebutuhan alat dan bahan ; 2 tahap perancangan alat; 3 tahap pembuatan alat; dan 4 tahap pengujian. Analisis kebutuhan alat dan bahan dilakukan untuk mengidentifikasi peralatan-peralatan dan sarana bahan untuk menunjang dalam pembuatan alat dan pemantauan data. Tahap perancangan merupakan tahapan untuk merancang rangkaian yang dibutuhkan dalam pembuatan pengembangan alat control charging panel surya. Proses perancangan dan pembuatan pengembangan alat control charging panel surya ini melalui beberapa tahap. Perancangan rangkaian elektronika menggunakan software Proteus untuk melakukan simulasi. Langkah awal merancang rangkaian elektronika yaitu membuat blok diagram dari sistem yang akan dibuat seperti yang ditunjukkan oleh gambar 2. Jurnal Edukasi Elektro, Vol. 2, No. 1, Mei 2018 ISSN 2548-8260 Media Online 53 MulaiPembacaan SensorArus dan Tegangan PanelKalkulasi Daya Panel >2 WattTegangan Aki> VTegangan V – VKembaliyatidaktidak tidakMosfet Aktifya ya yaMosfet Tidak AktifTegangan Aki< VLed MerahAktifLed KuningAktifLed HijauAktifGambar 2. Flowchart Alat Control Charging Panel Surya Catu daya untuk alat pengembangan sistem charging controller panel surya menggunakan modul regulator penurun tegangan. Prinsip kerja regulator penurun tegangan ini adalah menurunan sumber tegangan DC dari baterai aki antara 11 Vdc – 13 Vdc menjadi 5 Vdc sesuai dengan kebutuhan arduino nano. Kurnifan Adhi Prasetyo Pengembangan Alat Control Charging Panel Surya… 54 Gambar 3. Skema Rancangan Alat Perancangan sensor tegangan dalam alat control charging berfungsi sebagai data masukan yang akan diolah dipadukan dengan sensor arus yang menghasilkan daya dari panel surya sebagai parameter untuk mengkatifkan mosfet. Rangkaian sensor tegangan ini bekerja dengan menurunkan level tegangan dari tegangan yang diukur menjadi tegangan yang diijinkan arduino. Gambar 4. Rangkaian Sensor Tegangan Perancangan sensor arus dalam alat control charging panel surya berfungsi sebagai data masukan yang akan diolah dipadukan dengan sensor tegangan yang menghasilkan daya dari panel surya sebagai parameter untuk mengkatifkan mosfet. Sensor arus yang digunakan adalah modul sensor arus ACS 712 30A. Gambar 5. Rangkaian Sensor Arus Penggunaan LCD 20x4 ini digunakan untuk menampilkan data yang sudah didapatkan dan diolah pada mikrokontroler arduino. LCD ini digunakan sebagai penampil data secara visual berdasarkan pengukuran dari sensor-sensor tersebut. LCD 20x4 ini merupakan LCD yang mempunyai 20 kareakter dan 4 baris. Perencanaan penggunaan lampu LED adalah sebagai indikator dari pembacaan tegangan pada baterai aki. Lampu LED yang digunakan berjumlah tiga buah berwarna merah sebagai indikator tegangan aki dibawah 11,8 Vdc, warna kuning indikator tegangan aki antara 11,8 Vdc sampai 14,2 Vdc, dan warna Jurnal Edukasi Elektro, Vol. 2, No. 1, Mei 2018 ISSN 2548-8260 Media Online 55 hijau sebagai indikator tegangan melebihi 14,2 Vdc. Gambar 6. Rangkain LED Perancangan penggunaan mosfet IRFZ44N adalah sebagai saklar elektronik yang dikendalikan dari driver mosfet IR2104 dimana driver mosfet mendapat masukan dari hasil pembacaan sensor arus dan sensor tegangan arduino nano. Mosfet akan aktif jika daya hasil perkalian dari pembacaan arus dan tegangan panel telah memenuhi syarat. Mosfet akan menjadi nonaktif ketika daya panel dan tegangan pengisian baterai aki tidak sesuai dari persyaratan. Gambar 7. Rangkaian Mosfet Sebagai Saklar Penggunaan rangkaian buck converter adalah untuk menurunkan tegangan dari panel surya menuju baterai aki. Tegangan dari panel surya yang mencapai 17 Vdc saat pengisian dapat mengurangi usia dari baterai aki akibat tegangan masukan yang berlebihan. Gambar 8. Rangkaian Buck Converter Tahap pembuatan dilaksanakan untuk merealisasikan alat control charging panel surya setelah dilakukan perancanaan alat control charging panel surya. Tahap pembuatan ini meliputi pencetakan gambar rangkaian, pelarutan PCB, pengeboran PCB, pemasangan komponen, dan permrograman rangkaian. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian alat control charging panel surya merupakan proses yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan dan unjuk kerja dari kondisi alat. Selain itu pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesesuaian alat control charging panel surya dalam pengukuran parameter-parameter pada pembangkit listrik tenaga surya. Tabel 1. Pengujian Sensor Tegangan Panel Surya Kurnifan Adhi Prasetyo Pengembangan Alat Control Charging Panel Surya… 56 Tabel 2. Pengujian Sensor Tegangan Aki Tabel 3. Pengujian sensor arus panel surya Pembacaan Amperemeter A Pembacaan Sensor Arus A Gambar 9. Grafik Daya Pengisian Aki 100 WP Gambar 20. Grafik Daya Pengisian Aki 300 WP Pembahasan Pengujian alat control charging panel surya diperlukan untuk mengetahui unjuk kerja alat ini. Berdasarkan pengujian yang ditunjukkan Tabel 1 dan Tabel 2 bahwa pengujian sensor tegangan panel surya dengan input tegangan 19 Vdc, sensor tegangan menghasilkan output 2,1 Vdc, sedangkan sensor tegangan untuk Aki menghasilkan output 3,1 Vdc. Data tersebut membuktikan bahwa sensor tegangan ini bekerja dengan baik karena dengan pemberian tegangan input 19 Vdc maka sensor tegangan ini dapat mendeteksi penurunan tegangan menjadi 2,1 Vdc untuk sensor tegangan panel surya dan mendeteksi penurunan tegangan menjadi 3,1 Vdc untuk sensor tegangan aki. Tegangan 2,1 Vdc ini akan diolah oleh mikokontroler dan dihitung dengan perbandingan 19 hasil dari perbabandingan antara tegangan keluaran 2,1 Vdc dengan tegangan masukan 19 Vdc. Sedangkan tegangan 3,1 Vdc ini akan diolah mikrokontroler dan dihitung dengan perbandingan 16 hasil dari perbabandingan antara tegangan keluaran 3,1 Vdc dengan tegangan masukan 19 Vdc. Berdasarkan pengujian tabel 3, semakin besar pengukuran arus, maka semakin besar pula selisih pembacaan sensor arus. Dari pengujian yang ada maka dapat dihitung rata rata persentase kesalahan sebagai berikut 0102030405060708090050 100 150 200Grafik Daya Pengisian Aki 020406080100120010 20 30 40 50 60DAYA PENGISIAN AKI Jurnal Edukasi Elektro, Vol. 2, No. 1, Mei 2018 ISSN 2548-8260 Media Online 57 Sensor Arus Panel surya Rata-rata kesalahan = = % = 5,38% Sensor Arus Pengisian Aki Rata-rata kesalahan = % = 5,65 % Pembahasan unjuk kerja Panel surya 100 WP Rata-rata daya pengisian aki = = = 39,03 W Rata-rata Efisiensi = = x 100 % = 85,82 % Pembahasan unjuk kerja Panel surya 300 WP Rata-rata daya pengisian aki = = = 57,43 W Rata-rata Efisiensi = = x 100% = 88,48 % Pengujian alat control charging Panel Surya menghasilkan data uji pengisian yang sangat baik. Grafik pengisian energi dari panel surya sesuai dengan naik turunnya intensitas cahaya matahari. Persentase kesalahan dari pembacaan nilai Arus, Tegangan, dan Daya masih dibawah toleransi 10%. Untuk memaksimalkan pembacaan paramater nilai pengisian energi listrik menuju listrik DC dapat dimaksimalkan dengan memperbaiki pogram pembacaan adc sehingga pembacaan nilai paramater lebih presisi. Dalam Perbaikan desain box, dapat menggunakan bahan akrilik atau box yang lebih kokoh agar alat lebih kuat digunakan ketika sepeda listrik niaga dioperasikan. Untuk mengantisipasi tegangan lebih atau overvoltage alat control charging dapat ditambah dengan buzzer. SIMPULAN Alat control charging panel surya dirancang dengan tahapan, yaitu a tahap analisis kebutuhan, b tahap perancangan komponen yang meliputi perancangan pemilihan arduino nano, regulator step down DC-DC, sensor arus, sensor tegangan, dan LCD 20x4, c tahap pembuatan alat yang meliputi pembuatan jalur PCB, pemasangan dan perangkaian komponen secara keseluruhan, dan d tahap pengujian unjuk kerja alat. Unjuk kerja dari alat control charging panel surya ini meliputi pengukuran tegangan, arus, dan daya keluaran panel surya dan pengukuran saat pengisian aki. Daya rata rata pengisian aki menggunakan panel surya 100 WP yang diuji adalah 39,03 Watt dengan waktu 160 menit, rata-rata efisiensi 85,82%, dan hasil tegangan aki dari 11 Vdc menjadi 12,5 Vdc. Sedangkan daya rata rata pengisian aki menggunakan panel surya 300 WP adalah 57,43 Watt dengan waktu 50 menit, rata-rata efisiensi 88,48%, dan tegangan aki dari 11 Vdc menjadi 12,2 Vdc. Rata-rata Persentase kesalahan parameter pengukuran alat control charging panel surya dibawah 10%. Kurnifan Adhi Prasetyo Pengembangan Alat Control Charging Panel Surya… 58 DAFTAR RUJUKAN Ali, Muhamad. 2011. Modul Kuliah Teknik Elektronika Daya. Yogyakarta Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY. Astra, I Made, Satwiko, dan Sidopekso, 2011. “Studi Rancang Bangun Solar Charge Controller dengan Indikator Arus, Tegangan dan Suhu Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535”. Spektra Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol, XI, 21. Bortignon, Simone. 2017. Connecting Solar Panels in Parallel. Diakses pada tanggal 29 September 2017, Deba. 2014. Arduino Mppt Solar Charge Controller Diakses pada tanggal 19 September 2017, Fitriandi, Afrizal. 2016. “Rancang Bangun Alat Monitoring Arus dan Tegangan Berbasis Mikrokontroler dengan SMS Gateway”. Electrician, Vol 10, No,2, 1-12. Jamal, Abid. 2015. Home Made Maximum Power Point Tracking MPPT Charge Controller Alternative energy. Machmud Effendy, Nur Alif Mardiyah, Khusnul Hidayat. 2017. “Implementasi Maximum Power Point Tracking pada Photovoltaic Berbasis P&O-Fuzzy”. JNTETI, Vol. 6, No. 1, Februari 2017. Sukandarrumidi. 2013. Energi Terbarukan Konsep Dasar Menuju Kemandirian Energi. Yogyakarta UGM Press. Yanuar. 2015. Membuat Rangkaian Alat Buck Converter Dan Boost Converter. Diakses pada tanggal 29 November 2017, ... Charging Control Panel Surya merupakan rangkaian elektronik yang mengatur proses pengisian baterai atau rangkaian aki Battery Bank dari panel surya Prasetyo, 2018. Solar charge controller mengatur overcharging kelebihan pengisian -karena baterai sudah 'penuh' dan kelebihan voltase dari panel surya. ...... Sesuai yang ditunjukkan gambar 5, hampir 50% responden menunjukkan ketertarikan terhadap tampilan dan fungsional dari perangkat pembelajaran panel surya. Prasetyo, 2018Sejumlah 85% responden menyatakan sangat terbantu dengan perangkat pembelajaran panel surya dalam proses untuk memahami pembelajaran tentang perubahan energi cahaya matahari menjadi energi listrik gambar 6. ...... untuk mendapatkan hasil penelitian proses charging, digunakan sensor tegangan berupa resistor yang dipasang secara seri untuk membaca tegangan sumber dan tegangan baterai Prasetyo, 2018. Dan sinyal analog yang didapat dikonversi menggunakan kontroler arduino charge ControllerI Gusti Ngurah A M, 2016. ...The need for a charge controller for the use of electrical energy sourced from solar panels and DC generators is very necessary for the purposes of the battery function as electric power in the inverter which functions as a voltage source. Usually the battery is used for inverter purposes in meeting household electricity needs as a substitute for PLN. The charging process will occur if the output voltage from the DC voltage source is higher than the battery voltage to be recharged. In this study, the charging process is based on PWM settings, and consists of 2 types, namely boost mode and float mode which are distinguished from the duty cycle setting. The voltage reading on the voltage divider sensor using a resistor has an error of less than at the source terminal, and at the battery. However, the charging process is able to provide an average voltage of Volts on the battery 12 Volts, so that the charging process can run well.... Untuk menghindari hal-hal yang terjadi, charger regulator diperlukan kemampuan apa untuk menipu dan memasok energi listrik ke perangkat keras elektronik ketika diperlukan melepaskan dan untuk mulai mengisi ulang ketika baterai hampir tidak terisi. [4]. ...Seiring dengan pertambahan penduduk dan juga mendorong inovasi, keberadaan manusia membutuhkan energi listrik sehingga diperlukan energi pilihan yang dapat diubah menjadi energi listrik. Charger berbasis sinar matahari adalah salah satu perangkat elektronik yang dapat dengan mudah mengubah energi radiasi matahari menjadi energi listrik. Dalam mengubah energi radiasi bertenaga matahari menjadi energi listrik, tidak setiap bagian terakhir diubah tetapi hanya sebagian yang diubah bergantung pada efektivitas sel berbasis matahari itu sendiri. Motivasi di balik penelitian ini adalah untuk menyaring dan mengambil batasan dengan meneliti nilai hasil pengisi daya berbasis sinar matahari yang terdiri dari tegangan, arus dan keadaan baterai yang diisi atau dilepaskan melalui layar LCD 16x2 tentang pengamatan tampilan papan dan baterai. Rencana kerangka kerja yang dibangun memanfaatkan sensor tegangan arus, penelitian ini memanfaatkan modul sensor arus ACS712 dengan arus paling ekstrim 5 ampere. Kontroler menghasilkan arus akan melalui sensor dan dikirim ke baterai. Ketika arus hasil melewati sensor, sensor akan membaca streaming yang sedang berlangsung, menggunakan kontrol ArduinoAndre Setyawan Agus UlinuhaKebutuhan akan energi listrik saat ini semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kemajuan teknologi, namun peningkatan ini tidak sebanding dengan pasokan energi listrik itu sendiri. Maka dari itu saat ini pembangkit yang sangat berpotensi di Indonesia adalah pembangkit Listrik tenaga surya, karena Indonesia sendiri letaknya berada di daerah tropis yang mana sebenarnya menerima sinar matahari yang cukup berkesinambungan dan dalam implementasinya tidak menghasilkan polusi udara yang bisa merusak alam serta cadangan energinya yang tidak terbatas. Pembangkit listrik tenaga surya ini bisa menjadi solusi untuk digunakan sebagai charging sepeda listrik Solar Charge Station. Sepeda listrik yang digunakan merupakan sistem sebelumnya dikembangkan dalam riset ini. Solar Charge Station digunakan sebagai tempat charging sepeda listrik. Sumber energi yang digunakan untuk mensuplay charge station memanfatkan energi dari panel surya. Sistem pembangkit listrik tenaga surya ini tidak terhubung ke jaringan listrik off grid. Panel surya menangkap cahaya sinar matahari diwaktu siang hari dan disimpan pada baterai setelah melalui regulator. Energi yang disimpan digunakan untuk charging baterai sepeda listrik dan peralatan sistem penyewaan Power Point Tracking MPPT technology is an alternative solution to improve efficiency of solar cells photovoltaic. The main part of MPPT technology is DC-DC converter circuit and control algorithm. This paper proposes a control algorithm Perturbation and Observe P&O-Fuzzy on MPPT, which can improve the efficiency of solar cells, and simultaneously comparing the control algorithms P&O and P&O-Fuzzy. Synchronous buck converter is used to reduce the voltage of solar cells. The buck converter is controlled using P&O and P&O-Fuzzy algorithms. These algorithms use two inputs; change of power and change of voltage, produced by the solar cell. MPPT technology has been tested using solar cells with a capacity of 50 Watt as a source of electrical energy, battery 12V/45aH as energy storage, and resistor as load. The test results indicate that the P&O algorithm has an efficiency of 86% with rise time tr and steady state time ts at seconds, while the P&O-Fuzzy algorithm has an efficiency of 89% with rise time tr and steady state time ts at Rancang Bangun Solar Charge Controller dengan Indikator Arus, Tegangan dan Suhu Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535AstraMadeDan SatwikoSidopeksoAstra, I Made, Satwiko, dan Sidopekso, 2011. "Studi Rancang Bangun Solar Charge Controller dengan Indikator Arus, Tegangan dan Suhu Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535". Spektra Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol, XI, Solar Panels in Parallel. Diakses pada tanggalSimone BortignonBortignon, Simone. 2017. Connecting Solar Panels in Parallel. Diakses pada tanggal 29 September 2017, Mppt Solar Charge Controller 2014. Arduino Mppt Solar Charge Controller Diakses pada tanggal 19 September 2017, NO-SOLAR-CHARGE-CONTROLLER-Version-30/Rancang Bangun Alat Monitoring Arus dan Tegangan Berbasis Mikrokontroler denganAfrizal FitriandiFitriandi, Afrizal. 2016. "Rancang Bangun Alat Monitoring Arus dan Tegangan Berbasis Mikrokontroler dengan SMS Gateway". Electrician, Vol 10, No,2, Made Maximum Power Point Tracking MPPT Charge Controller Alternative energyAbid JamalJamal, Abid. 2015. Home Made Maximum Power Point Tracking MPPT Charge Controller Alternative Rangkaian Alat Buck Converter Dan Boost Converter. Diakses pada tanggalYanuarYanuar. 2015. Membuat Rangkaian Alat Buck Converter Dan Boost Converter. Diakses pada tanggal 29 November 2017, 2015/09/
Solarcharge controller (SCC) adalah alat yang digunakan untuk mengontrol proses pengisian muatan listrik dari panel surya kedalam baterai (Aki) dan juga pengosongan muatan listrik dari baterai pada beban seperti inverter, lampu, TV dan lain-lain.
setelahsudah berhasil mendapatkan kombinasi antara jumlah panel surya dan baterai untuk mensupply listrik sejumlah total 3.120 watt yang dinyalakan selama 12 jam sehari, dimana beban yang menggunakannya dinyalakan pada malam hari antara pukul 18.00 sampai dengan 06.00, yakni tujuh panel surya yang 100 watt peak (wp) dan empat buah baterai 65
ChargeController adalah rangkaian elektronik yang mengatur proses pengisian aki atau rangkaian aki (Battery Bank). Tegangan DC yang dihasilkan oleh panel sel surya umumnya bervariasi 12 volt ke-atas. Kontroler ini berfungsi sebagai alat pengatur tegangan aki agar tidak melampaui batas toleransi dayanya.
. zrntjhj3cf.pages.dev/252zrntjhj3cf.pages.dev/71zrntjhj3cf.pages.dev/472zrntjhj3cf.pages.dev/726zrntjhj3cf.pages.dev/146zrntjhj3cf.pages.dev/660zrntjhj3cf.pages.dev/225zrntjhj3cf.pages.dev/310zrntjhj3cf.pages.dev/918zrntjhj3cf.pages.dev/346zrntjhj3cf.pages.dev/360zrntjhj3cf.pages.dev/715zrntjhj3cf.pages.dev/650zrntjhj3cf.pages.dev/220zrntjhj3cf.pages.dev/742
rangkaian panel surya ke aki