PengertianHostname. Hostname adalah label unik yang ditetapkan untuk sebuah perangkat (host) yang berada di dalam jaringan. Nama ini yang akan membedakan antara satu perangkat dengan perangkat yang lain di jaringan tertentu atau melalui internet. Hostname adalah nama atau string karakter tertentu yang merujuk ke sebuah host dan membuatnya
Dec 23, 2022 Faradilla A. 5menit Dibaca Apa Itu Domain? Domain adalah nama website yang diakhiri ekstensi .com, . dll. yang Anda ketikkan di kolom alamat browser untuk membuka website. Secara lebih teknis, domain adalah nama yang dipilih sebagai identitas web server atau komputer agar kita bisa lebih mudah mengaksesnya. Tanpa nama ini, kita harus mengetikkan serangkaian angka yang disebut IP address di kolom alamat browser setiap kali akan mengunjungi sebuah website. Mau tau lebih lanjut? Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan semuanya, termasuk pengertian domain, fungsi, jenis-jenisnya, serta cara daftar dan transfernya. Check it out! Pengertian DomainApa Fungsi Domain?Perbedaan Domain dan URLBerbagai Jenis DomainTLD Top Level DomainccTLD Country Code Top Level DomaingTLD Generic Top Level DomainTipe Nama LainnyaCara Daftar DomainCara Transfer DomainArtikel Terkait Pengertian Domain Singkatnya, nama domain adalah alamat yang perlu Anda gunakan untuk membuka dan mengakses website. Perumpamaannya seperti ini website yang Anda miliki adalah sebuah rumah. Nah, layanan web hosting adalah tanah tempat Anda mendirikan rumah, sedangkan domain adalah alamat yang bisa digunakan orang-orang untuk menuju ke rumah Anda. Jadi, bisa dibilang bahwa domain adalah salah satu komponen utama website. Nama domain terdiri dari dua elemen utama, yaitu nama situs dan ekstensi. Contohnya, memuat nama situs Facebook dan ekstensi .com. Registrasi nama domain dikelola oleh organisasi bernama ICANN Internet Corporation for Assigned Names and Numbers. ICANN menentukan ekstensi yang tersedia dan memiliki database terpusat yang berisi informasi pengarahan nama domain. Apa Fungsi Domain? Setiap website sebenarnya diwakili oleh serangkaian angka alamat IP yang nantinya digunakan komputer untuk mengambil datanya dari server, karena sistem komputasi bekerja dengan memahami angka-angka. Tentu saja akan sangat merepotkan bagi kita untuk mengingat setiap angka tersebut ketika akan mengakses sebuah situs, apalagi rangkaian angka ini selalu berbeda untuk setiap situs web. Oleh karena itu, nama ini pun tercipta. Sebagai contoh, kami akan menggunakan nama domain Anggap saja alamat IP kami adalah Alamat IP ini mengarah ke sebuah server yang menyimpan data website. Kemudian, komputer menggunakan angka tersebut untuk menuju server dan meminta data website, lalu menyajikannya kepada Anda di browser. Coba bayangkan, sungguh pusing kalau Anda harus mengingat setiap alamat IP website yang ingin dikunjungi. Kesimpulannya, kegunaan domain adalah untuk mempermudah pengunjung mengakses website yang akan mereka buka melalui web browser, cukup dengan mengetikkan alamatnya tanpa harus menghafal IP address website. Cari nama domain juga susah-susah gampang, karena satu rangkaian nama dan ekstensi hanya bisa dimiliki oleh sebuah website. Nah, kalau menggunakan provider seperti Hostinger, Anda bisa lebih mudah mencari nama domain bahkan mendapatkan domain gratis dengan berlangganan hosting minimal setahun. Yuk, segera hosting web di layanan kami! Domain juga bisa memanfaatkan redirect atau pengalihan yang membantu Anda menentukan apakah pengunjung yang membuka situs Anda akan otomatis diarahkan ke situs web lain. Cara ini sangat berguna untuk campaign dan microsite, atau untuk mengarahkan pengunjung ke halaman landing khusus di situs utama Anda. Opsi pengalihan juga akan membantu menghindari kesalahan penulisan. Misalnya, ketika Anda salah mengetikkan URL Facebook dengan menulis Anda akan tetap diarahkan ke berkat opsi ini. Perbedaan Domain dan URL Meskipun mirip, ada beberapa perbedaan domain dan URL Universal Resource Locator. URL merupakan alamat web lengkap yang bisa mengarahkan pengunjung ke halaman tertentu di situs. Nah, nama domain adalah bagian dari URL. URL terdiri dari protokol, domain, dan path jalur. Protokol menunjukkan apakah website memiliki sertifikat SSL. URL hanya akan memiliki path kalau mengarahkan pengunjung ke halaman tertentu sebuah website. Kemudian, ada juga FQDN, atau Fully Qualified Domain Name nama domain yang sepenuhnya memenuhi syarat. FQDN adalah versi lengkap nama domain, yang juga terdiri dari nama host. Berbagai Jenis Domain Tidak semua nama mengikuti rumus dan aturan yang sama. Meskipun domain .com adalah yang paling populer, dengan penggunaan yang mencapai sekitar 46,5% dari seluruh website di dunia, masih ada lainnya yang bisa Anda pilih, seperti domain .online dan .store. Berikut jenis domain yang paling banyak digunakan TLD Top Level Domain Seperti namanya, Top Level Domain adalah nama tingkat atas dalam Domain Name System DNS di Internet. Tersedia ribuan TLD yang bisa Anda gunakan, dan yang paling populer antara lain adalah .com, .org, .net, dan .edu. Daftar TLD resmi dikelola oleh organisasi bernama Internet Assigned Numbers Authority IANA dan bisa Anda lihat di sini. IANA mencatat bahwa daftar TLD juga menyertakan ccTLD dan gTLD, yang akan kami bahas setelah ini. Baca juga Apa Itu TLD? Apa Fungsinya dalam Domain? ccTLD Country Code Top Level Domain ccTLD hanya menggunakan dua huruf berdasarkan kode negara internasional, misalnya .us untuk United States, .jp untuk Jepang, dan .id untuk Indonesia. Biasanya pengguna ccTLD adalah perusahaan yang membuat situs khusus bagi wilayah-wilayah tertentu, dan bisa menunjukkan kepada pengunjung bahwa situs yang mereka kunjungi valid sesuai tujuan. gTLD Generic Top Level Domain Pada dasarnya, Generic Top Level Domain adalah TLD yang tidak menggunakan kode negara. Sebagian besar gTLD memiliki penggunaan tertentu, misalnya .edu untuk website institusi pendidikan edukasi. Nah, Anda tidak harus memenuhi syarat tertentu untuk mendaftarkan gTLD, seperti .com yang tidak selalu untuk website komersial. Contoh gTLD lainnya adalah .mil militer, .gov pemerintah, .org lembaga nirlaba dan organisasi, dan .net yang awalnya dibuat untuk penyedia layanan internet ISP, tapi sekarang bisa Anda gunakan di bidang apa saja. Tipe Nama Lainnya Sampai di sini, Anda sudah tahu apa itu domain dan beberapa tipenya. Selanjutnya kami akan memperkenalkan variasi nama lain yang bisa Anda gunakan Second Level Domain Nama ini berada tepat setelah TLD. Tenang, kami tidak akan menggunakan penjelasan yang terlalu teknis karena akan lebih mudah jika menggunakan contoh, khususnya untuk yang berkaitan dengan kode negara. Contoh untuk jenis ini adalah . yang digunakan oleh beberapa website perusahaan di Inggris. Atau, . bagi institusi pemerintah Inggris, dan . bagi institusi akademik dan universitas di negara kerajaan tersebut. Subdomain Dengan subdomain, para webmaster tidak harus membeli nama tambahan jika ingin menambahkan pembagian di situsnya. Mereka cukup membuat subdomain yang bisa diarahkan ke direktori tertentu di server. Subdomain bisa menjadi opsi terbaik utuk situs campaign dan tipe konten web lainnya yang sebaiknya terpisah dari halaman atau situs utama. Sebagai contoh, Facebook menggunakan untuk menyediakan informasi tertentu kepada para developer web dan developer aplikasi yang ingin memanfaatkan API Facebook. Contoh lainnya adalah Domain gratis Ada juga nama gratis yang bisa Anda peroleh dari berbagai website builder seperti Squarespace, Weebly, dan sebagainya. Tipe ini mirip dengan subdomain karena menggunakan nama website dalam domain pribadi Anda. Contohnya adalah atau yang berarti nama tersebut berasal dari WordPress dan Squarespace. Namun, tipe ini kurang cocok untuk jangka panjang bagi bisnis atau jika Anda ingin memiliki branding yang unik. Akan jauh lebih baik jika Anda memiliki nama sendiri. Cara Daftar Domain Setiap penyedia menggunakan sistem yang berbeda, dan proses daftar domain akan bergantung pada provider yang Anda gunakan. Untuk lebih jelasnya, silakan baca cara membeli domain. Untuk mendaftarkannya, Anda harus mengecek ketersediaannya dulu di fitur pencari domain. Sebagian besar penyedia memungkinkan Anda mengetikkan atau memasukkan nama yang diinginkan untuk mengecek ketersediaannya. Di Hostinger, kami juga menyediakan alternatif domain murah lainnya jika nama yang Anda inginkan sudah tidak tersedia. Jika ingin langsung beli domain, Anda hanya perlu mengklik Tambah ke Cart, lalu selesaikan pembayaran. Setelah membeli dan mendaftarkannya, Anda akan mendapatkan akses untuk mengelola control panel yang memiliki semua tool manajemen yang Anda butuhkan. Cara Transfer Domain Nama ini juga bisa Anda transfer dari satu registrar ke registrar lainnya. Namun, Anda harus memenuhi syarat-syarat berikut agar cara transfer domain bisa dilakukan tanpa masalah Sudah melewati 60 hari atau lebih sejak transfer terakhir atau pendaftaran. Domain tidak boleh sedang dalam status Redemption atau Pending Delete. Anda harus memiliki kode otorisasi atau EPP code. Informasi kepemilikan harus valid, dan layanan perlindungan privasi harus dimatikan. Meskipun proses transfer ini tidak wajib, akan jauh lebih mudah bagi Anda jika menggunakan layanan yang sama. Di Hostinger, transfer domain bisa dilakukan dari registrar mana pun. Prosesnya sendiri berlangsung selama 4-7 hari. Jangan khawatir, jika belum memahami caranya, tim Support kami akan siap sedia membantu Anda! Artikel Terkait Ingin mengetahui lebih lanjut tentang topik terkait? Berikut beberapa artikel yang bisa membantu Anda Apa Itu Web Hosting? Pengertian Web Hosting dan Jenis-jenisnya Perbedaan Domain dan Hosting Domain Name Generator untuk Dapatkan Nama Domain Impian Anda Jadi, Domain Adalah… Selesai! Dari tutorial ini, Anda kini sudah mengetahui apa itu domain, fungsinya, dan berbagai jenisnya. Selain itu, Anda juga sudah mempelajari cara transfer dan cara daftarnya. Seperti yang sudah dibahas tadi, domain adalah nama untuk website yang berfungsi layaknya aplikasi Kontak pada smartphone. Domain menampilkan nama kontak untuk setiap nomor telepon, sehingga user tidak perlu repot mengingat angka yang rumit. Berikut rangkuman untuk membantu Anda mengingat Domain adalah nama yang berfungsi seperti alamat rumah website. Nama ini terdiri dari nama website misalnya Hostinger dan ekstensi misalnya, . Semua registrasinya dikelola oleh ICANN. Fungsi domain adalah mengarahkan pengunjung ke server yang tepat saat mengakses website. Ekstensi yang paling populer untuk domain adalah .com, digunakan oleh 46,5% website di dunia. ccTLD menggunakan kode negara dan mengacu pada area geografis misalnya, .cn atau .es. gTLD merupakan ekstensi untuk tujuan spesifik misalnya, .org untuk organisasi. Setiap registrar menawarkan proses daftar domain yang berbeda-beda. Anda bisa menggunakan fitur pencarian khusus untuk mengetahui ketersediaan nama yang Anda inginkan. Domain bisa ditransfer dari satu provider ke provider lainnya. Kalau masih memiliki pertanyaan, jangan sungkan untuk menuliskannya pada kolom komentar di bawah ini! Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, adalah Content Manager di Hostinger. Ia suka mengikuti tren seputar teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca menyelesaikan masalah yang dialami.
domainname : a unique name that identifies a website e.g. website has a domain name that serves as an address, which is used to access the website. Web Hosting ? domain name : Domain adalah nama website yang ber-extension / akhiran .com, .net, .org, .info, dan lain lain. Domain ini dibagi menjadi dua bagian, yakni : 1.
Apa yang dimaksud dengan DNS ? DNS atau Domain Name System adalah sebuah sistem dimana informasi dari nama domain dan nama host tersimpan dalam bentuk database. DNS akan memberikan alamat IP address pada setiap nama host dan domain. Lebih singkatnya pengertian dari DNS adalah sebuah nama yang digunakan untuk mentransmisikan alamat ip server. Atau dengan kata lain DNS merubah alamat ip menjadi sebuah nama domain contoh Baca Juga Pengertian dan Fungsi VPN Virtual Private Network Apa Fungsi dari DNS pada jaringan komputer? Fungsi dari DNS sendiri adalah memudahkan pengguna untuk menghafal dan mengakses alamat web server tertentu. SEbagai contoh orang akan kesulitan untuk menghafal setiap ip address dari web server tertentu. seperti halnya pada memiliki ip address sehingga pengguna akan lebih mudah menghafal sebuah nama domain daripada menghafal ip addressnya. DNS biasanya digunakan untuk layanan nama domain untuk menyelesaikan permintaan nama-nama website menjadi alamat ip dengan tujuan menemukan layanan komputer serta perangkat diseluruh dunia. Menurut Blogger Ecgalery, Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files yang berisi informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini dikelola secara terpusat dan di setiap loaksi harus di copy versi terbaru dari HOSTS files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan satu komputer di jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi. Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan, akhirnya dibuatkan sebuah solusi dimana DNS di desain menggantikan fungsi HOSTS files, dengan kelebihan unlimited database size, dan performace yang baik. Baca Juga Pengertian dan Fungsi DHCP pada Jaringan Komputer Prinsip Dasar dari DNS Domain Name System dipergunakan sebagai mesin pencari nama komputer dijaringan yang menggunakan TCP/IP Transmission Control Protocol / Internet Protocol Baca Juga Cara Kerja DNS Domain Name System DNS biasannya digunakan pada aplikasi-aplikasi tertentu yang terhubung dengan jaringan internet seperti web browser dan web mail, dimana DNS akan membantu user dalam memetakan host name sebuah komputer ke ip address.
DomainName System Address adalah cara pengalamatan komputer menuru nama kelompok. Penamaan ini tidak lagi menggunakan angka, tetapi berupa huruf. Contoh DNS-Address adalah www.kr.co.id. URL ini menjelaskan nama komputer "kr" yang terdapat di server "www" dan "kr" tersebut mempunyai tipe domain "commercial" yang terdapat di "indonesia". Ada
Mengenal Domain Name System atau DNSDomain Name System atau DNS adalah sistem yang digunakan untuk menghubungkan alamat IP dengan nama domain. DNS memungkinkan kita untuk mengakses website dengan lebih mudah, daripada harus mengingat alamat IP-nya. DNS juga bekerja sebagai penerjemah antara nama domain dan alamat jika kita ingin mengakses website Google, kita tidak perlu mengingat alamat IP-nya, melainkan cukup mengetikkan “ pada browser kita. Kemudian, DNS akan mencari alamat IP dari server Google dan menghubungkan kita ke website Penting dari Domain NameDomain name memiliki arti penting dalam pengalamatan komputer. Dalam sebuah jaringan komputer, setiap perangkat memiliki alamat IP unik yang terdiri dari angka-angka. Namun, alamat IP tersebut sulit diingat dan sulit untuk diingatkan kepada orang adanya domain name, kita dapat memberikan nama yang mudah diingat kepada alamat IP tersebut. Sebuah domain name dapat membantu kita untuk mengenali identitas sebuah website atau Memilih Domain Name yang TepatMemilih domain name yang tepat sangat penting untuk kesuksesan sebuah website atau bisnis online. Berikut adalah beberapa tips dalam memilih domain name yang tepatPilih nama yang mudah diingat dan mudah diucapkanPilih nama yang mudah di-spell atau diejaPilih nama yang sesuai dengan tema atau niche dari websitePilih nama yang unik dan mudah diingatkanBagaimana Cara Mendaftarkan Domain Name?Untuk mendaftarkan domain name, kita dapat melakukannya melalui registrar domain yang terpercaya. Beberapa registrar domain yang terkenal antara lain adalah GoDaddy, Namecheap, dan mendaftarkan domain name, kita harus memilih nama yang belum digunakan oleh orang lain dan melakukan pembayaran untuk membeli domain tersebut. Setelah itu, kita akan mendapatkan hak kepemilikan domain name tersebut selama periode yang telah Menggunakan Domain NameAda beberapa keuntungan dalam menggunakan domain name dalam pengalamatan komputer, antara lainMudah diingat dan diingatkanMeningkatkan branding dan identitas sebuah website atau perusahaanMempermudah dalam promosi website atau bisnis onlineMeningkatkan kepercayaan pengunjung terhadap website atau bisnis onlineKesimpulanDomain name adalah cara pengalamatan komputer menurut nama kelompok yang sangat penting dalam dunia internet. Dengan adanya domain name, kita dapat mengakses website dengan lebih mudah dan memberikan identitas yang mudah diingat kepada website atau memilih domain name, kita harus memilih nama yang tepat dan melakukan pendaftaran melalui registrar domain yang terpercaya. Dengan menggunakan domain name, kita dapat memperkuat branding dan identitas sebuah website atau perusahaan, serta mempermudah dalam promosi dan membangun kepercayaan pengunjung terhadap bisnis online kita.
DNS• Domain Name Sistem (DNS) Sistem nama domain adalah aturan yang dipakai dalam sistem penamaan nama domain / alamat internet. • Ada beberapa pola dasar pengalamatan di Internet, yaitu untuk : 1. Alamat website / situs 2. Alamat e-mail / surat elektronik
May 03, 2023 Faradilla A. 8menit Dibaca Apa Itu DNS? Domain Name System atau DNS adalah sistem yang menerjemahkan nama domain menjadi IP address agar bisa dipahami oleh komputer saat kita mengakses sebuah website menggunakan nama domain. Bisa dibilang DNS adalah penerjemah’ yang memungkinkan kita berkomunikasi dengan komputer ketika akan mengunjungi sebuah website. Sebab, komputer mengakses website menggunakan IP address, sedangkan kita pasti kesulitan menghafal semua angka tersebut. Fungsi DNS yaitu seperti aplikasi Kontak’ di smartphone yang menampilkan nama untuk setiap nomor telepon yang tersimpan. Nah, DNS mengubah nama domain menjadi angka-angka yang bisa dipahami komputer agar bisa menampilkan website yang kita buka. Mau tahu lebih lanjut? Yuk baca sampai selesai, karena kami membahas selengkapnya tentang pengertian DNS beserta cara kerjanya, fungsi DNS, serta macam-macam record yang ada. Selamat membaca! Download Istilah-Istilah Web Development untuk Pemula Cara Kerja DNSCara Kerja DNS Server dalam Proses Membuka WebsiteDNS ResolverRoot NameserverTLD NameserverAuthoritative NameserverApa Itu Nameserver Domain?Cara Mengubah NameserverApa Itu DNS Zone dan Bagaimana Cara Mengubahnya?A RecordCNAME RecordMX RecordTXT RecordSRV RecordApa Itu DNS Propagation?DNSSEC Cara Kerja DNS Jadi, DNS bekerja dalam beberapa langkah menggunakan proses yang disebut DNS lookup atau resolution. Untuk bisa menjalankan fungsinya, berikut cara kerja DNS Misalnya Anda ingin membuka website Hostinger. Anda kemudian mengetikkan nama domain ke kolom alamat web browser. Nah, di sini Anda sedang melakukan proses yang disebut DNS Request Permintaan DNS. Komputer Anda lalu akan mengecek penyimpanan lokalnya untuk mencari apakah ada record data untuk domain tersebut. DNS record adalah IP address yang terkait dengan FQDN. Selanjutnya komputer akan mencari dalam file host dan cache. File host adalah file teks biasa yang mengarahkan hostname ke IP address dalam sistem operasi, sedangkan cache adalah data sementara yang disimpan oleh hardware atau software. Alamat IP yang terkait untuk layanan ini biasanya ada di cache browser atau cache ISP penyedia layanan internet Anda. Namun, kalau tidak ada alamat IP yang cocok yang bisa ditemukan di file host dan cache Anda, akan ada langkah berikutnya yang dilakukan dalam proses ini. Sebagai gambaran, begini alur kerja DNS Cara Kerja DNS Server dalam Proses Membuka Website Kalau komputer Anda tidak bisa menemukan IP address yang dituju dalam file host atau cache, permintaan kemudian akan diteruskan ke 4 server berikutnya. Lanjutkan di bawah ini untuk lebih jelasnya yuk! DNS Resolver DNS Resolver atau DNS recursive resolver adalah perantara utama antara komputer Anda dan DNS server lainnya. Fungsinya adalah untuk meneruskan permintaan ke DNS server lainnya lalu mengirimkannya kembali setelah dipenuhi. Saat menerima permintaan, pertama-tama DNS recursive resolver akan mengecek cache untuk mencari IP address milik domain yang Anda buka. Kalau sudah ditemukan, maka permintaan sudah berhasil terpenuhi, dan website yang Anda kunjungi akan terbuka. Namun kalau belum ada juga hasil yang cocok dalam cache, DNS resolver akan melanjutkan permintaan ke DNS server berikutnya, yaitu root name server. Root Nameserver Root nameserver atau root DNS server adalah server yang paling tinggi dalam alur kerja DNS. Fungsinya bisa diibaratkan seperti ruang arsip. Tidak seperti server lain yang menyimpan dan mencocokkan IP address dengan nama domain, root nameserver berfungsi untuk mengarahkan permintaan ke lokasi yang tepat. Setelah menerima permintaan dari recursive DNS resolver, root nameserver akan memeriksa TLD milik domain yang Anda buka. Kemudian, recursive resolver akan diarahkan olehnya ke namaserver TLD yang tepat. TLD Nameserver TLD nameserver adalah DNS server yang bertugas untuk menyimpan dan mengelola informasi domain yang menggunakan TLD tertentu. Top-level Domain atau TLD adalah bagian akhir domain, seperti .com, .org, .online, dan .net. Contohnya, kalau Anda akan membuka maka root name server akan mengarahkan recursive resolver ke name server . Selanjutnya, nameserver TLD tersebut akan memberi tahu resolver tentang lokasi IP address yang sesuai di authoritative name server tertentu. Authoritative name server atau authoritative DNS server adalah server terakhir dalam proses resolusi DNS. Server ini menyimpan semua informasi yang terkait dengan domain yang Anda kunjungi, termasuk alamat IP. Recursiver resolver kemudian akan memperoleh IP address milik domain yang Anda kunjungi, lalu mengirimkannya kembali ke komputer Anda sehingga website yang Anda akses akan terbuka. Terakhir, resolver akan melakukan DNS caching, yaitu menyimpan IP address yang berhasil diperolehnya dari authoritative name server sebagai data cache. Jadi, ketika Anda kembali website yang sama, prosesnya bisa lebih singkat karena record bisa langsung diambil dari cache. Apa Itu Nameserver Domain? Tugas domain nameserver adalah menyimpan segala jenis record milik suatu domain. Setiap kali Anda mengakses domain, name server akan mengirimkan informasi penting dari domain tersebut sehingga Anda bisa mengakses websitenya. Alamat name server mirip dengan nama domain. Provider hosting biasanya punya dua atau lebih alamat nameserver. Contohnya untuk Hostinger nameserver DNS kami adalah Alamat nameserver sering digunakan untuk mengarahkan nama domain ke hosting melalui layanan DNS. Kalau Anda membeli domain dari provider hosting, langkah ini tidak diperlukan. Anda hanya perlu melakukannya kalau registrar domain tidak sama dengan provider hosting Anda. Silakan cek nameserver Anda menggunakan tool DNS checkup atau WHOIS Hostinger. Contohnya kalau Anda menghosting website di Hostinger tapi membeli domain dari Google Domains, Anda harus mengubah nameserver domain agar mengarah ke Hostinger. Baru setelah itu domain Anda akan terhubung ke website Anda. [protip-title=”Tips Berguna”]Kalau belum punya domain, Anda bisa membelinya di Hostinger atau mendapatkannya secara gratis dengan paket hosting. Silakan baca panduan beli domain atau cara dapat domain gratis untuk lebih jelasnya. Cara Mengubah Nameserver Cara mengubah nameserver hanya bisa dilakukan kalau domain sudah terdaftar. Misalnya, kalau beli domain di Hostinger, Anda bisa mengubah name server di hPanel. Kalau dari Google Domains, maka Anda hanya bisa mengubahnya di Google Domains. Domain yang dibeli di Hostinger sudah menggunakan nameservernya secara default sehingga Anda tidak perlu menggantinya. Nah, berikut ini kami akan menunjukkan cara ubah nameserver dari akun hosting. Kami menggunakan Hostinger sebagai contoh, tapi langkah-langkahnya hampir sama persis di sebagian besar provider hosting lain. Login hPanel, buka Domain, lalu pilih domain yang ingin Anda edit. Pada Informasi Domain di samping Nameserver, pilih Ubah. Di bagian Pilih Nameserver, pilih Nameserver Hostinger atau Ganti nameserver. Kalau memilih menggantinya, masukkan alamat name server kustom. Sebaiknya pilih opsi pertama kalau Anda akan mengarahkan domain ke Hostinger. Simpan perubahan yang dilakukan. Setelah nameserver mengarah dengan benar ke akun hosting Anda, selanjutnya Anda bisa mengatur DNS zone dari control panel hosting Anda. Misalnya, kalau domain Google Domains Anda mengarah ke Hostinger, maka DNS zone Anda kini dikontrol oleh Hostinger. Apa Itu DNS Zone dan Bagaimana Cara Mengubahnya? DNS zone adalah bagian namespace DNS yang bisa dibagi untuk tujuan administratif. Setiap zone berisi setidaknya satu entri DNS domain. Kalau Anda menggunakan nameserver web hosting untuk domain, Anda bisa mengubah DNS zone dengan tool yang tersedia. Tujuan pengubahan ini bisa bermacam-macam, salah satunya untuk mengarahkan domain ke alamat IP lain. Proses mengeditnya juga tidak sulit loh. Kalau menggunakan Hostinger, Anda bisa membuka hPanel lalu cari Hosting -> Tingkat Lanjut -> DNS Zone Editor. Pada DNS Zone Editor, Anda akan melihat beberapa record yang bisa diedit, ditambahkan, dan dihapus. Di bawahnya terdapat tabel untuk record saat ini. Gunakan search bar untuk menemukan file DNS zone yang dibutuhkan, lalu Hapus atau ubah record yang ada dengan memilih Edit. Namun, sebelum mengonfigurasi pengaturan domain name system, penting untuk memahami berbagai jenis DNS record dan fungsinya masing-masing. A Record A record atau DNS host record mengarahkan hostname atau domain ke alamat IPv4. Contohnya, akan diubah menjadi AAAA record juga bekerja dengan cara yang mirip, tapi record ini mengubah hostname menjadi alamat IPv6. Satu domain hanya boleh memiliki satu A record. Namun, secara default, ada dua record jenis ini di hPanel satu untuk domain dan satu lagi untuk FTP. Keduanya mengarah ke IP address yang sama. Dengan mengubah record ini, Anda bisa mengarahkan domain ke IP address lain. Cukup klik Edit dan lakukan perubahan pada kolom yang diperlukan Tipe – hanya ubah ke AAAA kalau alamat IP baru Anda adalah IPv6. Nama – simbol mengacu pada domain root, misalnya Kalau Anda mengubah tipe record ini pada subdomain, misalnya isi kolom ini dengan nama subdomain tersebut. Mengarah ke – isi kolom ini dengan alamat IP yang baru. TTL – singkatan dari time-to-live. Nilai yang dimasukkan pada kolom time to live akan memberi tahu resolver tentang berapa lama permintaan harus disimpan dalam cache. Nilai defaultnya biasanya 14400 atau empat jam. CNAME Record CNAME record atau canonical name’ record menunjuk domain tertentu sebagai alias untuk domain lainnya. Saat pengunjung membuka salah satu domain alias di browsernya, mereka akan diarahkan ke alamat IP yang sama. Fungsi DNS record ini yaitu untuk mempersingkat pekerjaan administrator karena mereka jadi tidak perlu membuat banyak A record untuk mengarahkan beberapa domain ke alamat IP yang sama. Misalnya, Anda ingin mengarahkan subdomain dan ke Anda bisa melakukannya dengan menambahkan CNAME record bagi setiap domain. Saat menambahkan CNAME record baru, masukkan domain atau subdomain alias di kolom Nama. Di kolom Target, masukkan domain yang akan dituju oleh domain alias. MX Record MX record adalah singkatan dari mail exchanger, mengidentifikasi server email yang digunakan untuk memproses email masuk bagi domain tertentu. Misalnya, kalau ada MX record untuk Anda nantinya bisa menerima email melalui alamat email Hostinger punya dua MX record default Apabila ingin menggunakan klien email pihak ketiga seperti Google Workspace, Anda harus mengubah setiap MX record default menjadi record milik Google. Berikut cara mengisi kolom yang diperlukan untuk mengubah atau menambahkan MX record baru, selain Nama dan TTL Mail server – paste alamat mail server yang ingin Anda gunakan. Misalnya, kalau menggunakan Google Workspace, alamatnya adalah Prioritas – Anda bisa menambahkan beberapa mail server dan mengaturnya menurut prioritas untuk menerima email masuk. Semakin kecil angkanya, semakin tinggi prioritasnya. TXT Record TXT record memungkinkan administrator domain menyertakan catatan yang bisa dibaca oleh manusia dan mesin. Record ini tidak secara langsung memengaruhi pengaturan DNS, tapi menginformasikan pihak lain tentang domain Anda. Fungsi TXT record berbeda-beda dan bisa ditambahkan lebih dari satu di DNS zone. Fungsi umum TXT record adalah untuk membuat SPF Sender Policy Framework record. SPF record menentukan hostname atau alamat IP yang disahkan untuk mengirim email dari domain Anda. Di Hostinger, sudah ada SPF record yang dibuat oleh DNS. Proses untuk mengedit dan menambahkan TXT record sama seperti sebelumnya. Nilai TXT harus diisi dengan informasi yang ingin Anda tentukan dalam entri. Nilai TXT default untuk SPF record Hostinger adalah v=spf1 include ~all. SRV Record SRV record menghubungkan hostname ke layanan tertentu. Dibandingkan dengan record lainnya, SRV menyimpan lebih banyak informasi, termasuk nomor port. Fungsinya adalah untuk memandu aplikasi menemukan preferensi Anda bagi layanan tertentu. Kalau menggunakan Hostinger, SRV Record tidak ada secara default, tapi Anda bisa menambahkannya. Contohnya yaitu kalau Anda ingin menambahkan SRV record untuk layanan pesan instan XMPP. Berikut cara mengisi setiap kolom selain TTL dan Prioritas Nama – isikan nama layanan dalam format Untuk layanan XMPP, formatnya adalah Weight – kalau beberapa SRV record punya nilai Prioritas yang sama, Weight akan menentukan urutannya. Semakin tinggi nilainya, maka akan diprioritaskan lebih dulu. Port – port adalah nomor yang membantu komputer membedakan jenis traffic. Cukup masukkan nomor port yang ditetapkan pada layanan. Target – masukkan alamat DNS server yang ditentukan. Apa Itu DNS Propagation? Setiap kali Anda mengubah atau menambahkan record baru, perlu waktu beberapa lama agar record tersebut diperbarui pada DNS server di seluruh dunia. Nah, DNS propagation atau propagasi DNS adalah istilah yang digunakan untuk menyebut proses ini. Selain menambahkan atau mengubah record, perubahan nameserver atau penambahan subdomain baru juga akan memicu proses propagasi. Terkadang butuh waktu hingga 24 jam sampai semuanya selesai, dan selama ini website Anda mungkin tidak tersedia. Untuk mengecek progresnya secara real-time, ketikkan domain Anda ke tool DNS checker seperti WhatsMyDNS. DNSSEC DNSSEC adalah teknologi keamanan yang digunakan pada domain name system. DNS premium ini melindungi record dengan menambahkan tanda tangan cryptographic untuk proses autentikasi. Dengannya, hacker tidak akan bisa mendapatkan akses ke record Anda. Namun tidak semua domain mendukung DNSSEC. Misalnya, di Hostinger, Anda hanya bisa mengaktifkan DNSSEC untuk domain yang terdaftar di Hostinger dan dihosting di tempat lain. Apa pun provider hosting yang Anda gunakan, sebaiknya hubungi tim dukungannya kalau Anda ingin mengaktifkan DNSSEC. Kesimpulan DNS adalah sistem yang mencocokkan IP address website dengan nama domain yang bisa dibaca manusia. Dengannya, kita jadi bisa mengakses website dengan nama domain dan bukan IP address yang ribet. Ada empat jenis DNS server yang bekerja dalam proses mengakses domain DNS resolver, root nameserver, TLD nameserver, dan authoritative name server. Nameserver bertugas untuk menyimpan semua record milik suatu domain, sedangkan DNS zone adalah bagian dari namespace DNS yang dibagi-bagi untuk tujuan administratif. Di hPanel, Anda bisa mengubah nameserver dan menambahkan atau mengubah record di DNS zone. Ada lima jenis DNS record yang memiliki fungsi utama agar domain bisa diakses, yaitu A, CNAME, MX, TXT, dan SRV. Setiap kali Anda melakukan perubahan pada record ini, sistem nama domain akan membutuhkan waktu beberapa saat hingga 24 jam untuk memproses perubahan, yang disebut propagasi. Jadi, apa sekarang Anda sudah tahu pengertian DNS beserta cara kerjanya? Kalau masih punya pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menyampaikannya lewat kolom komentar di bawah artikel ini, ya. Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, adalah Content Manager di Hostinger. Ia suka mengikuti tren seputar teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca menyelesaikan masalah yang dialami.
ApaItu DNS, DNS Adalah (Makna Penulisan DNS, Hierarki Domain) DNS Address adalah cara pengalamatan komputer menurut nama kelompok. Konteks kelompok dapat mengacu pada kelompok wilayah geografi maupun bentuk institusi. Berbeda dengan penulisan alamat IP, DNS menggunakan huruf untuk menyatakan alamat situs. Aturan penulisan alamat situs yang
Apa itu Domain Name? Domain adalah skema penamaan string text untuk suatu IP Address, yang nantinya akan mengarahkan ke suatu web. Dengan kata lain, fungsinya adalah memudahkan user mengakses website dengan skema penamaan alamat website yang lebih mudah menggunakan teks. ICANN Internet Corporation for Assigned Names and Numbers mengelola seluruh nama domain. Organisasi ini mendelegasikan kuasa untuk melayani registrasi nama domain ke sejumlah “registrar”. Elemen ini menjadi bagian dari URL yang user input ketika ingin membuka website. Dalam URL, strukturnya seperti gambar di bawah ini Sumber Salah satu contohnya adalah “ “ mengarah ke IP Address Bagaimana Cara Kerjanya? Sebuah website, sebenarnya memiliki alamat asli berupa IP numerik, misalnya Bagi manusia, menghafal IP numerik tentu lebih sulit. Maka dari itu, ada Domain Name System DNS yang memungkinkan Anda untuk membuat skema penamaan yang lebih “manusiawi”. Pertama-tama, Anda harus paham dulu bahwa sebuah aplikasi web memiliki 2 elemen utama untuk bisa online, yaitu web server dan domain. Web server adalah komputer yang menyimpan seluruh data atau konten aplikasi web. Istilah lainnya adalah web hosting. Nah, fungsi IP Address adalah mengarahkan Anda ke server tempat website berada. Di sisi lain, DNS Server bertugas mengelola database yang menyimpan seluruh nama dan terjemahan IP Address-nya di suatu zona. Ketika ada user yang mengakses dari browser, browser akan mengakses DNS Server sambil membawa informasi domain name yang di-request. DNS Server akan memproses permintaan tersebut menerjemahkannya menjadi IP Address terkait, dan mengarahkannya ke web server yang tepat. Jenis-jenis Domain Jika Anda lihat dari struktur URL-nya, domain terbagi jadi beberapa jenis, yaitu 1. Top Level Domain TLD TLD adalah ekstensi yang biasanya terdapat di belakang nama web, misalnya .com, . .net, .org, dll. Nah, salah satu tugas ICANN adalah membuat pedoman TLD dan menerbitkan berbagai jenis TLD yang bisa diregistrasi. TLD sendiri terbagi dalam beberapa tipe, di antaranya Generic Top-Level Domains gTLD. Tipe ini adalah yang paling umum masyarakat gunakan, misalnya .com, .net, .co, .biz, .org, dll. Orang secara umum bisa dengan mudah melakukan registrasi tanpa harus mengurus perizinan Top-Level Domains sTLD. sTLD disponsori oleh entitas tertentu. Misalnya .gov oleh pemerintah USA, .mil oleh militer USA, Code Top-Level Domains ccTLD. ccTLD merujuk pada suatu negara tertentu. Misalnya, .id untuk Indonesia, . ru untuk Rusia, .sg untuk Singapura, dll. Untuk bisa menggunakan ccTLD, Anda harus mengurus izin tertentu. 2. Second Level Domain SLD Secara umum, SLD mengacu pada nama domain yang Anda registrasikan. Misalnya, Jogjahost, Google, Facebook, Twitter, itu semua merupakan bagian dari SLD. Meski Anda bisa memilih nama apapun, tapi Anda harus mengecek dulu ketersediaannya. Pasalnya, jika suatu nama sudah teregistrasi, Anda tidak bisa menggunakannya. Perusahaan yang menyediakan layanan registrasi domain seperti Jogjahost, biasanya menyediakan tools untuk mengecek ketersediaan domain. 3. Third Level Domain Adalah subdomain dari suatu website atau turunan dari domain utama. Hal ini biasanya digunakan untuk memisahkan konten utama dengan konten khusus. Misalnya, Anda memiliki website company profile, kemudian membuat subdomain untuk memisahkan bagian blognya. Contoh penulisannya yaitu Nah, “blog” merupakan TLD. Jika blog atau website Anda tidak memiliki subdomain spesifik, “WWW” akan muncul di awal. Cara Registrasi Domain & Menyewa Hosting Anda yang ingin membuat website untuk landing page, toko online atau lainnya perlu melakukan tahapan ini. Kami sudah menerangkan dengan cukup jelas mengenai elemen pertama di atas. Sedangkan hosting adalah sebuah komputer yang akan menjadi server dari aplikasi web milik Anda. Lalu bagaimana caranya untuk registrasi dan menyewa keduanya? Anda bisa menggunakan jasa dari Jogjahost. Jogjahost menawarkan paket hosting dengan free domain 1 tahun. Kami akan memandu Anda bagaimana caranya. 1. Memilih Paket Hosting Sumber Pertama-tama, Anda harus memilih paket hosting yang tersedia di Jogjahost. Anda bisa melihatnya di sini. Anda bisa memilih paket hosting sesuai kebutuhan. Jika Anda hanya ingin membuat website untuk landing page, Anda bisa menggunakan paket Hosting SSD Unlimited. Jika Anda ingin membuat toko online yang butuh sumber daya server yang mumpuni, Anda bisa menggunakan paket Dedicated Hosting. Klik opsi “Order” di bagian paket yang ingin Anda pilih. 2. Registrasi Domain Sumber Ada 3 opsi yang akan muncul. Kami asumsikan Anda belum memiliki domain, maka dari itu, Anda harus memilih “Registrasi domain baru”. Di kolom yang tersedia, Anda bisa memasukan nama yang Anda inginkan. Anda juga bisa memilih ekstensinya apakah .com, .net, .biz, atau lainnya. Setelah memasukan nama yang Anda inginkan, klik “Check”. Jogjahost akan mengecek ketersediaan nama pilihan Anda. Jika tersedia, Anda bisa klik “Continue”. Sebenarnya Anda juga bisa registrasi tanpa harus menyewa hosting. Misalnya untuk kebutuhan blog yang Anda hosting secara gratis di Blogger. Anda hanya perlu masuk melalui menu utama “Domain”. Setelah itu, Anda akan mengarah ke halaman registrasi seperti gambar berikut ini. Sumber Cara mencarinya tidak jauh berbeda dengan metode sebelumnya. Anda hanya perlu memasukan nama pilihan Anda di kolom kemudian klik cari. Jika tersedia, Anda bisa memilih jangka waktu aktivasi. Selanjutnya, klik “Continue”. 3. Mengisi Data Diri Setelah proses pemesanan Anda akan diminta mengisi formulir data diri. Setelah pembayaran selesai, Anda akan mendapatkan akses ke halaman member dan cPanel. Masa sewa umumnya memiliki jangka waktu minimal 1 tahun. Nah, nanti Anda bisa melakukan perpanjangan jika jangka waktunya akan habis. Skema Penamaan Nama Website Menggunakan Teks Sebuah website sangat membutuhkan domain. Bayangkan saja Anda harus mengingat kombinasi angka alamat IP setiap kali ingin membuka sebuah website. Bisa-bisa Anda jadi mabok angka. Dengan adanya komponen penting ini, Anda bisa lebih mudah pada saat mengakses web. Domain menerapkan skema penamaan menggunakan teks yang relatif lebih mudah untuk Anda ingat. Contohnya, Anda tentu lebih mudah mengingat “ daripada Nama domain juga masuk dalam skema URL. Berdasarkan strukturnya di URL, ada beberapa jenis yang perlu Anda ketahui, seperti TLD, SLD dan third level domain/subdomain.
DomainName System (DNS) adalah distributed database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name
. zrntjhj3cf.pages.dev/296zrntjhj3cf.pages.dev/307zrntjhj3cf.pages.dev/665zrntjhj3cf.pages.dev/926zrntjhj3cf.pages.dev/25zrntjhj3cf.pages.dev/100zrntjhj3cf.pages.dev/136zrntjhj3cf.pages.dev/650zrntjhj3cf.pages.dev/555zrntjhj3cf.pages.dev/287zrntjhj3cf.pages.dev/869zrntjhj3cf.pages.dev/686zrntjhj3cf.pages.dev/729zrntjhj3cf.pages.dev/174zrntjhj3cf.pages.dev/612
domain name adalah cara pengalamatan komputer menurut nama kelompok